ASMARA DI PENJARA... Dijanjikan Cinta dan Uang Rp 2 Miliar, Pegawai TU Lapas Bantu Pacar Napinya Kabur dengan Livina

ASMARA DI PENJARA... Dijanjikan Cinta dan Uang Rp 2 Miliar, Pegawai TU Lapas Bantu Pacar Napinya Kabur dengan Livina
Ilustrasi

RIAUSKY.COM - Narapidana kasus narkoba, Muhamad Said Harahap, berhasil melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (7/12/2018) pekan lalu. 

Menurut informasi yang diperoleh pihak Rutan Cipinang, Said bisa keluar dari rutan itu dengan cara bersembunyi di dalam mobil Nissan Grand Livina milik Yuanita.

Yuanita sendiri adalah pegawai rutan setempat yang membantu Said kabur. 

“Orang ini (Said) dimasukkan ke dalam (tempat penyimpanan) ban serep (mobil milik Yuanita), kemudian ditutup dengan jok,” kata Kepala Rutan Cipinang, Oga G Darmawan, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (10/12/2018) seperti dilansr iNews.id.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Yuanita terungkap, perempuan itu ternyata telah menyiapakan segala sesuatunya untuk membantu Said melarikan diri dari rutan. Pasalnya, sebelum beraksi, Yuanita telah mengosongkan tempat penyimpanan ban cadangan di mobilnya itu.

Dalam membantu meloloskan kekasihnya itu, Yuanita mengecoh petugas yang berjaga di pintu utama Rutan Cipinang, dengan berpura-pura hendak menuju ke dapur rutan untuk menaruh dispenser. Petugas yang sudah mengenal perempuan itu tak menaruh curiga sedikit pun dan mempersilakannya masuk.

Pada saat itulah, Yuanita mengendarai mobilnya dengan cepat mengarah ke dapur rutan, lalu mengarahkan kendaraan tersebut ke satu titik untuk menjemput Said. 

“Jadi, dia (Yuanita) beralasan kepada P2U (petugas pintu utama) mau membawa dispenser ke dapur. Memang ada dispensernya di rekaman CCTV (kamera pengawas). Nah, disepensernya diturunkan di dapur, lalu dia naikkan orang (Said) ke mobilnya,” tutur Darmawan.

Saat ini, Yuanita masih ditahan di Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi masih menggali  keterangan dari perempuan itu untuk mengetahui keberadaan Said—yang hingga saat ini belum ditemukan.

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Ade Kusmanto mengatakan, napi kasus narkoba bernama Muhammad Said Harahap ketahuan kabur dari Rutan Cipinang setelah petugas setempat menghitung warga binaan. Pelarian Said dibantu oleh salah seorang staf perempuan di rutan setempat, Yuanita alias YH.

“Pada Jumat 7 Desember 2018, pukul 19.00 WIB, dilakukan penghitungan seluruh warga binaan. Hasilnya, didapati selisih satu orang, dari yang seharusnya 4.169 orang menjadi 4.168 orang,” ungkap Ade melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, kemarin.

Sementara itu Kepala Rutan Cipinang, Oga G Darmawan, mengatakan, kaburnya Said diduga seusai menjalani persidangan.

"Dia (Said) ini ditangkap karena kasus narkotika. Saat ini masih menjalani persidangan dan bila selesai dikembalikan lagi ke rutan," kata Oga, Minggu (9/12/2018).

Said hingga saat ini masih menjalani proses persidangan dan belum dijatuhi vonis. Kaburnya Said baru diketahui saat petugas melakukan pendataan narapidana di Rutan Cipinang.

Hasil pendataan hanya terdapat 4.125 narapidana di dalam rutan. Padahal semestinya jumlah narapidana sesuai yang terdata yakni 4.126.

Penghitungan ulang pun dilakukan, namun hasilnya tetap sama. "Saya juga ikut masuk ke dalam sel untuk ikut menghitung ulang, dan memang kurang satu orang," ujarnya.

Menyadari ada napi yang kabur, pihak rutan segera melakukan pencarian. Namun pencarian tersebut tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya meminta bantuan pihak kepolisian.

Pihak kepolisian kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa rekaman CCTV di rutan. Dari rekaman CCTV, Said diketahui kabur menggunakan sebuah mobil.

Rupanya mobil yang digunakan kabur oleh Said adalah milik Yun, petugas TU Rutan Cipinang.

"Ternyata pegawai TU kami yang membantu pelarian napi tersebut menggunakan Mobil Livina-nya," kata Oga.

Disebutkan bahwa Yun memang memiliki hubungan dengan Said.

Hubungan keduanya diketahui petugas rutan hingga kemudian Yun dipindah tugaskan ke bagian TU agar tak berhubungan dengan Said.

"Namun dipindahkannya Yun malah membuat dia melakukan aksi nekat dengan membantu napi melarikan diri," ungkapnya seperti dilansir Wartakota.

Ternyata selain faktor asmara, ada motif materi di balik kaburnya Said. Yun dikabarkan telah dijanjikan uang sebesar Rp2 miliar oleh Said.

Uang itu akan diberikan bila wanita ini bisa membantu napi kasus narkoba melarikan diri. "Sekarang pegawai itu masih menjalani pemeriksaan atas ulah yang dilakukannya," ungkap Oga.

Sementara Said hingga kini masih dalam proses pengejaran pihak kepolisian. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index