Wah Gawat, Merasa Tak Diperhatikan, Warga di Inhil Selatan-Riau Ingin Pindah ke Jambi

Wah Gawat, Merasa Tak Diperhatikan, Warga di Inhil Selatan-Riau Ingin Pindah ke Jambi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sejumlah penduduk Riau yang mendiami kawasan Indragiri Hilir (Inhil) bagian selatan, kepikiran untuk bergabung dengan Jambi. 

Hal itu diungkapkan anggota DPRD Riau asal Inhil, Muhammad Arfah, saat rapat penyampaian laporan hasil reses di Gedung DPRD Riau, Senin (28/01).

Keinginan tersebut dipengaruhi sejumlah hal mendasar, meliputi infrastruktur yang timpang hingga anjloknya harga buah kelapa.

Inhil sendiri merupakan kabupaten yang terletak di ujung selatan Provinsi Riau. Daerah ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi. Kabupaten dengan Ibukota Tembilahan ini merupakan daerah terluas di struktur wilayah pemerintah Provinsi Riau.

Sementara itu menurut politisi Inhil lainya, Mustafak Asyikin, keluhan soal ketimpangan pembangunan telah cukup lama disuarakan. Hal itu untuk mengantisipasi masyarakat Inhil dibagian selatan untuk tetap merasa menjadi bagian Provinsi Riau.

"Saya sudah menyuarakan itu tiga tahun yang lalu, agar ada perhatian dari pemerintah, karena jauh-jauh sangat tertinggal. Jadi mereka yang dekat dengan Jambi dan punya hubungan emosional, tidak menutup kemungkinan untuk itu (pindah provinsi)," urainya seperti dikutip dari Gatra.com.

Ditempat yang sama Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, berharap pemerintah kabupaten dapat berperan lebih aktif menyikapi persoalan yang ada di daerah. Terlebih pemprov juga punya agenda prioritas semisal kabupaten.

"Kadang urusan kabupaten, kabupaten katakanlah ada urusan prioritas. Dilempar ke provinsi, provinsi juga kan punya prioritas," terangnya.

Hijazi pun menekankan sejumlah persoalan di Inhil memang membutuhkan kepekaan Pemkab. Ia mencontohkan persoalan anjloknya harga kelapa.

Menurut Hijazi bila persoalan disebabkan oleh kondisi pasar Monopsoni, pemerintah daerah sejatinya punya cara untuk mengurai, misalkan membuka akses pasar skala besar.

"Kalau ada hambatan-hambatan ekspor, itu yang mesti kita dudukan di level daera. Kan pemkab bisa mengamati, siapa saja yang menghambat itu," jelasnya.

Harga kelapa di Inhil sempat menyentuh level diatas Rp1 ribu per butir. Namun anjloknya harga kelapa membuat butiran tanaman ini dihargai pada kisaran Rp400-Rp500 pada tahun lalu. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index