Miris! Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Riau Malah Didominasi Lulusan SMK

Miris! Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Riau Malah Didominasi Lulusan SMK
Ilustrasi. (Foto: Antara/Rekotomo).

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Tendensi Konsumen triwulan I tahun 2019, Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Riau Februari 2019 dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau tahun 2018.

Perekonomian Provinsi Riau pada triwulan I yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) turun 2,86 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. 

Hal tersebut disampaikan kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom, Selasa (7/5) lalu.

Menurut Aden, salah satu penyebabnya adalah penurunan di beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar, seperti penggalian dan pertambangan minus 1,12 persen. Namun bila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2018, perekonomian Riau tumbuh 2,88 persen.

“Bila dilihat secara nasional, Riau menduduki peringkat 6 PDRB terbesar dengan kontribusi sebesar 4,79 persen,” urainya.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Riau pada triwulan I tahun 2019 adalah sebesar 99,95 yang artinya pesimis. Aden mengatakan penyebab pesimisme ini disebabkan oleh tiga variabel yaitu pengaruh inflasi, pendapatan rumah tangga dan volume konsumsi. Tapi, lanjut Aden, jangan khawatir, untuk triwulan II Indeks Tendensi Konsumen diperkirakan kondisinya akan optimis.

Untuk Angkatan Kerja Provinsi Riau pada bulan Februari 2019 sebesar 3,3 juta jiwa, tidak mengalami perubahan signifikan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Dari 3,3 juta jiwa tersebut 3,1 jiwa adalah penduduk bekerja dan sisanya adalah pengangguran.

Adapun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), menurut Aden, masih didominasi jenis kelamin laki-laki, yang artinya masih ada kesenjangan yang tinggi dengan perempuan. 

Sedangkan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bila dilihat dari tingkat pendidikannya yang terbesar adalah dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu 9,19 persen. Angka ini lebih besar dari lulusan SD ke bawah yang hanya 2,18 persen.

“Ini disebabkan lulusan SD ke bawah cenderung tidak memilih pekerjaan,” terang Aden lagi.

Sedangkan untuk angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau tahun 2018 adalah 72,44 yakni masuk kategori tinggi. Dan IPM Riau tahun 2018 lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata IPM Nasional (71,39), dan Provinsi Riau berada di peringkat 6 dari 34 Provinsi.

“Bila dilihat per Kabupaten/Kota, Kabupaten Rokan Hilir menjadi Kabupaten dengan pertumbuhan IPM tertinggi sepanjang tahun 2017-2018 yaitu sebesar 1,31 persen, sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Kampar sebesar 0,43 persen,” tandasnya. (R06/Mcr)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index