Setelah Aceh, Wacana Referendum Mencuat di Sumbar, Dahnil Anzar: Stop Narasi Permusuhan

Setelah Aceh, Wacana Referendum Mencuat di Sumbar, Dahnil Anzar: Stop Narasi Permusuhan
Dahnil Anzar Simanjuntak

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Selain Aceh, wacana referendum Sumatera Barat (Sumbar) juga mencuat di media sosial. Beberapa warganet menyuarakan referendum Sumbar.

Wacana referendum Sumbar menuai pro kontra. Ada yang setuju, tak sedikit pula yang menolak.

Bahkan, beberapa orang meragukan kemampuan Sumber menggaji PNS jika berpisah dari Indonesia.

“Yakin Sumbar mau merdeka. Bagaimana mau bayar gaji, belanja daerah dsb ? Kalau selama ini 70 % anggaran dari pusat. Semen Padang mau dinasionalisasi?” cuit @imanbr, Rabu (29/5/2019)sebagaimana dilansir dari pojoksatu.id.

Cuitan ini dikomentari banyak warganet yang menyebut bahwa Sumbar merupakan salah satu daerah terkaya dengan PDB tertinggi di Indonesia.

“Jangan anggap remeh. Kalau mandiri PDB Sumbar itu 215 T. Lebih dari cukup kalau dikelola sendiri. Ini lah kalau otak bakada, ngetwit dulu, mikirnya belakangan,” balas Cipta Panca Laksana di @panca66.

Perekonomian Sumatera Barat tahun 2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp230,53 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp42,57 juta atau US$2901,45.

Ekonomi Sumatera Barat tahun 2018 tumbuh 5,14 persen. Ekonomi Sumbar tumbuh positif yakni sebesar 5,50 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,41 persen.

Nyinyiran yang meremehkan Sumbar tidak bisa menggaji PNS jika berpisah dari Indonesia juga mendapat tanggapan dari Koordinator jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Kalian bisa tidak stop narasi permusuhan dan kebencian? Demokrasi rusak menjadi ajang permusuhan krn model orang sprt anda, dg statement2 sprt ini,” kata Dahnil di akun @Dahnilanzar.(R04/pojoksatu)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index