Beri Peringatan Keras ke 'Penjahat' Beras, Buwas: Saya Mantan Polisi, Jangan Main-Main!

Beri Peringatan Keras ke 'Penjahat' Beras, Buwas: Saya Mantan Polisi, Jangan Main-Main!
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas)

RIAUSKY.COM - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan akan membuktikan kejahatan yang dilakukan oknum program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dulu bernama beras miskin (raskin). 

Pengungkapan ini buntut dari dugaan adanya kartel penyaluran beras program BPNT yang diungkap Buwas beberapa waktu lalu.

"Saya ini mantan Polisi, jadi jangan dipakai main-main, saya akan buktikan kejahatan-kejahatan selama ini untuk program BPNT itu sangat luar biasa," kata Buwas seusai mengikuti rakor pangan di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Ia menyampaikan kasus penyaluran beras BPNT oleh Bulog dianggap tidak sesuai kriteria yang jadi alasan pihak-pihak yang ingin menguasai beras BPNT di luar Bulog. 

Buwas kembali mengingatkan, program BPNT merupakan kepentingan masyarakat kurang mampu, tidak untuk dijadikan ladang bisnis oleh swasta.

"Beras yang diberikan tidak sesuai, yang digesek uang hanya senilai di bawah Rp 110 ribu. Saya tahu semua, sekarang sudah saya kumpulkan," ucap mantan Kabareskrim Polri ini seperti dikutip dari cnbcindonesia.com.

Ia mengklaim ada perbedaan kualitas beras yang diterima masyarakat.

"Ini masyarakat saudara kita yang kurang mampu, jangan dikurangi, sekarang kan nyatanya dikurangi, mereka nggak tahu beras yang diterima medium tapi dihargai premium, apa nggak kejahatan, penipuan," katanya.

Sebelumnya, Buwas pernah mengungkapkan dugaan permainan kartel beras dalam program BPNT Kementerian Sosial. Semula peran Bulog dalam menyalurkan beras dikurangi hanya 30% dari alokasi BPNT karena alasan kualitas beras Bulog yang rendah. Namun, akhirnya diputuskan diserahkan 100% kepada Bulog.

"Jaringan kartel selalu mengangkat bahwa beras Bulog kan berkutu, bau, dan tidak bagus. Supaya tidak mendapatkan kepercayaan, jadinya dikuasai kartel, yang rugi adalah masyarakat kita juga," kata Buwas kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/9/2019). (R01)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index