Andai Betul Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, Ini 'Ancaman' PA 212 kepada Prabowo

Andai Betul Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, Ini 'Ancaman' PA 212 kepada Prabowo
Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif

RIAUSKY.COM - Sampai dengan Selasa (22/10/2019) petang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memanggil total 23 orang sebagai calon menteri.

Di antaranya adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang notabene adalah rival Jokowi di pilpres lalu.

Disebut-sebut, mantan Danjen Kopassus itu akan menduduki posisi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif enggan berkomentar banyak.

Hanya saja, ia memastikan, pihaknya bakal menjadikan Prabowo subyek kritikan jika ia benar menjadi menteri Jokowi.

Slamet menegaskan, pihaknya memastikan menjadi oposisi pemerintah kendati Prabowo bergabung pemerintah,

“Yap (kami menjadi oposisi). Pasti akan menjadi subyek kritik (andai Prabowo menjadi menteri),” kata Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif saat dihubungi JPNN, Selasa (22/10/2019).

Ia menjelaskan, sikap tersebut sekaligus menjalankan hasil Ijtima ulama IV.

Dalam forum tersebut, PA 212 tidak akan mendekat ke kekuasaan yang menurut mereka hasil pemilu curang.

“Secara organisasi kami tetap berpegang pada hasil Ijtima Ulama IV dan tidak akan rekonsiliasi dengan kekuasaan yang curang dan zalim,” tegasnya.

Di sisi lain, Slamet menyatakan, pihaknya tak melarang atau menahan Prabowo jadi menteri Jokowi.

Menurutnya, apapun keputusan politik yang dibuat sosok yang didukung PA 212 di pilpres lalu itu adalah hak pribadinya sendiri.

“Kami tidak ingin mencampuri hak pribadi PS. Jika itu keputusan yang diambil PS menjadi Menhan, kami hanya bisa mendoakan. Semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan umat,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan partainya siap bergabung ke dalam pemerintahan.

Hal itu disampaikan langsung Prabowo usai memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

“Kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau. Dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari gerindra, apabila diminta siap membantu. Hari ini diminta dan kami sanggupi membantu,” tegasnya.

Mantan Danjen Kopassus itu secara gamblang menyebut bahwa dirinya diminta Jokowi untuk membantu di bidang pertahanan.

Jokowi juga telah memberi arahan mengenai apa yang akan dituju selama lima tahun ke depan di bidang pertahanan.

“Saya diminta membantu di bidang pertahanan. Saya akan bekerja sekeras mungkin utk mencapai sekeras mungkin capaian yang ditentukan,” katanya.

Saat ditanya berapa jatah kursi menteri yang didapat partai berlambang kepala burung Garuda itu, Prabowo menjawabnya sedikit berteka-teki.

“Yang dipanggil dua, jadi berapa kira-kira?” jawabnya seperti dikutip dari Pojoksatu.id. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index