Andi Arief: AHY Gagal Jadi Menteri Karena Dendam Mega Pada SBY, Emang Ketoprak?

Andi Arief: AHY Gagal Jadi Menteri Karena Dendam Mega Pada SBY, Emang Ketoprak?
Megawati Soekarnoputri.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Presiden Joko Widodo telah melantik menteri, pejabat setingkat menteri, dan wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pada pekan lalu. 

Namun dari seluruh pejabat itu, tidak ada satupun kader dari Partai Demokrat.

Termasuk di dalamnya Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau yang kerap dipanggil dengan sebutan AHY. Padahal, sebelum Jokowi tuntas menyusun kabinet, nama AHY disebut-sebut akan menjadi salah satu menteri.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menilai ada faktor dendam Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada keluarga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di balik kegagalan AHY menjadi menteri Jokowi.

Ia mengaku mendengar ketidaksetujuan Partai Demokrat masuk ke dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.

"(Penolakan) itu datang dari pimpinan koalisi Ibu Megawati," ujar Andi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (26/10/2019), seperti dilansir detik.com.

"Demokrat ditolak masuk koalisi, sama artinya menolak AHY," lanjutnya.

Kendati demikian, Andi memastikan Partai Demokrat yang dipimpin ayah kandung AHY, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono bisa memaklumi keputusan Jokowi soal kabinet.

"Tidak marah dan tidak kecewa," katanya.

Pernyataan Andi Arief menuai respons dari para politikus PDIP. Menurut Anggota Fraksi PDIP di DPR RI Hendrawan Supratikno, Andi Arief salah sasaran.

"Pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Presiden. AA (Andi Arief) harus ingat, bahkan sebagai partai pengusung dengan kontribusi jumlah suara terbesar, Bu Mega juga menyampaikan aspirasi partai saat pembukaan kongres di Bali 8 Agustus 2019 yang lalu. AA buat drama dengan plot cerita yang mencekam," kata Hendrawan di Jakarta, Sabtu (26/10/2019), seperti dilansir detik.com.

Ia menyebut persoalan partai yang belum terakomodir di dalam kabinet hanya karena ruang yang terbatas seperti yang sudah dijelaskan Presiden.

"Ini bukan ketoprak tentang Ken Arok atau Joko Tingkir, bung. Inti kebanyakan ketoprak kan dendam, iri, balas dendam dan muslihat," kata Hendrawan.

Hal senada disampaikan Anggota Fraksi PDIP di DPR Andreas Hugo Pareira. Ia mengingatkan bahwa Kabinet Indonesia Maju sudah terbentuk.

"Soal ada yang puas, ada yang tidak puas, relatif. Lebih baik kita dukung pemerintah untuk kerja serius lima tahun ke depan," ujar Andreas.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index