Sebut Kabinet Obesitas, INDEF: Entahlah, Salah Bapak Jokowi-nya atau Salah Pembisiknya

Sebut Kabinet Obesitas, INDEF: Entahlah, Salah Bapak Jokowi-nya atau Salah Pembisiknya

RIAUSKY.COM – Pengamat ekonomi INDEF Bhima Yudhistira mengatakan, Kabinet sekarang ini bukan hanya gemuk, tapi sudah masuk kategori obesitas dan itu penyakit.

Demikian disampaikan Bhima Yudhistira dalam diskusi bertema ‘Kabinet Indonesia Maju dan PS Bangsa’ di Pressroom DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

“Gemuk itu belum tentu penyakit sedangkan obesitas adalah penyakit,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi tersebut tentu sangat mengkhawatirkan karena akan memberikan pengaruh pada perekonomian Indonesia.

“Karena tidak responsif terhadap perkembangan ekonomi global maupun ekonomi domestik yang hari ini terjadi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Bhima juga menyebut kabinet yang baru dilantik itu sama sekali bertolak belakang dengan pidato Jokowi di Sentul yang bicara soal Visi Indonesia ke depan.

“Entahlah, salah bapak Jokowi-nya atau salah pembisiknya, atau salah parpol koalisinya yang memberikan input yang tak pas,” lanjutnya.

Berdasarkan data INDEF soal kinerja kabinet Jokowi di periode pertama, menunjukan sesuatu yang tidak menggembirakan.

Salah satunya Airlangga Hartarto yang ketika menjabat Menteri Perindustrian tidak begitu menunjukan hasil yang memuaskan.

“Faktanya, indikator industri hampir semuanya memburuk,” katanya.

Ia lalu mencontohkan pertumbuhan industri era Airlangga Hartarto yang di bawah lima persen di bawah pertumbuhan ekonomi.

“Yang kedua, porsi industri manufaktur terhadap PDB kita itu terus susut. Sekarang 19,5 persen dari awalnya 20 persen lebih,” bebernya.

Karena itu, wajar saja jika banyak publik bertanya-tanya soal formasi Kabinet Indonesia Maju.

Karena faktanya, menteri yang kemarin tidak berhasil di teknis perindustrian malah dijadikan Menko perekonomian.

“Bagi saya itu logikanya enggak masuk. Itu dari kacamata ekonomi ya, bukan politik,” ulasnya. (R02)

Sumber: Pojoksatu.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index