Lima Kali Lakukan Olah TKP, Polisi Duga Pembunuhan Anjanii Bee alias Intan Marwah Sofiyah Tak Dilakukan di Lembang, Bermotif Dendam

Lima Kali Lakukan Olah TKP, Polisi Duga Pembunuhan Anjanii Bee alias Intan Marwah Sofiyah Tak Dilakukan di Lembang, Bermotif Dendam
Intan Marwah Sofiyah alias Anjanii Bee

CIMAHI  (RIAUSKY.COM)- Kasus pembunuhan Intan Marwah Sofiyah (20) atau Anjanii Bee masih menjadi misteri.

Sebelumnya, gadis bertato burung hantu itu ditemukan tak bernyawa di selokan dekat hotel berbintang di Jalan Raya Lembang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (5/3/2020) pagi.

Hingga saat ini, polisi ternyata sudah lima kali melakukan oleh tempat kejadian perkara ditemukannya mayat gadis asal Subang tersebut.

Hal itu dikatakan oleh Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki.

"Kami telah melakukan serangkaian hal yang diperlukan, yang pertama melakukan olah TKP di tempat kejadian, kurang lebih lima kali," ujar Yoris di Mapolres Cimahi, Selasa (10/3/2020).

Tak hanya itu, polisi juga sudah memeriksa 35 saksi.

Saksi tersebut terdiri dari saksi sekitar TKP, keluarga korban, teman korban di Subang, hingga teman di indekos korban di daerah Bandung.

"Dari saksi yang diperiksa, kita sudah mendapatkan beberapa informasi yang diperlukan," katanya.

Lebih lanjut Yoris berujar, rekaman CCTV dari hotel berbintang dekat TKP juga sudah dicek.

Setelah dicek, ternyata tak ada video rekaman yang menunjukkan tanda-tanda kehadiran pelaku.

Dari lima CCTV yang dicek, tak ada yang mengarah ke jalan atau lokasi sekitaran mayat Intan ditemukan.

"Ada satu yang posisinya ke arah jalan, tapi itu juga hanya merekam gerbang hotel," ujarnya.

Mengenai jumlah terduga pelaku, Yoris mengatakan pihak kepolisian belum berani menyampaikan.

Pasalnya, saat ini masih proses penyelidikan.

"Tapi yang jelas kami sudah memiliki gambaran," ujar Yoris.

Namun, kini pihaknya membeberkan kemungkinan motif yang dilakukan pelaku.

Jika dilihat dari hasil autopsi, dikatakan Yoris, kemungkinan pelaku merasa dendam terhadap korban.

"Kemungkinannya iya (dendam)," ujarnya.

Tak hanya itu, fakta mengejutkan lain yang diungkap Yoris adalah bahwa Intan dibunuh di tempat lain.

Pasalnya, kepolisian tak menemukan bercak darah di sekitar TKP.

Kendati demikian, Yoris belum bisa memastikan apakah pelaku membuang mayat Intan berangkat dari arah Lembang menuju Kota Bandung atau sebaliknya.

"Itu tidak bisa dipastikan, bisa saja pelaku memutar, jadi kemungkinannya bisa dari arah atas atau dari arah bawah," katanya.

Saat ditemukan, kondisi mayat Intan mengenaskan, terdapat luka di beberapa bagian tubuhnya.

Di bagian kepala, leher, dan wajah terdapat luka bekas hantaman senjata tajam.

Sementara itu, tubuh perempuan asal Subang itu hanya tertutupi oleh seprai dan plastik hitam.

Untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut, dibentuk sebuah tim khusus.

Tim tersebut terdiri dari tim penyelidikan dan tim sidik melakukan pemeriksaan.

Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Maulana  juga  menyebut bahwa Intan alias Anjani Bee (18) sudah meninggal lebih dari 12 jam sebelum ditemukan. 

Hal tersebut berdasarkan otopsi yang dilakukan pihak rumah sakit. "Jenazah meninggal lebih dari 12 jam," kata Yoris saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (13/3/2020). 

Yoris mengatakan, tempat penemuan jasad korban bukan sebagai tempat eksekusi. 

Sebab, saat dilakukan olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan ada bercak darah di lokasi. Adapun, jenazah Anjani Bee ditemukan di selokan di Jalan Raya Lembang, Desa Gudang Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. 

"Di Lembang jelas buangan, karena berapa kali kita lakukan olah TKP di sana, kita tidak temukan ada darah dan bekas penganiayaan," kata Yoris.

 

Duka Mendalam Keluarga

Mayat dari Intan juga sudah diautopsi, lalu dimakamkan di Kampung Karajan, Desa Karang Hegar, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jumat (6/3/2020).

Tak henti-hentinya ibunda korban, Nita, menangisi kepergian anak gadisnya ini hingga ke pemakaman.

Nita mengatakan, terakhir kali ia berhubungan anaknya pada Minggu (1/3/2020) malam.

Saat itu, keduanya berinteraksi lewat video call atau panggilan video di ponsel.

Nita mengatakan, anaknya saat sedang ditelpon sedang berada di kamar indekosnya di Bandung.

Dia sedang bersama laki-laki yang merupakan pacarnya.

"Saya minta anak saya pulang karena ada yang perlu dibicarain. Tapi belum bertemu sudah (meninggal)," ujarnya, kepada wartawan termasuk TribunJabar.id, beberapa waktu lalu.

Hal senada juga dikatakan oleh Asep Saeful Pallah (44), pihak keluarga dari Intan.

Dia mengatakan, sebelum meninggal, Intan memang sempat menyewa kamar indekos di Bandung selama tiga pekan.

Diketahui Intan memang sering bertemu dengan pacarnya.

"Betul, dia korban (pembunuhan) yang ditemukan di Lembang, panggilan sehari-harinya Intan," ujar Asep Saeful Pallah.

Kini, Nita masih tak percaya atas apa yang terjadi pada anaknya itu.(R05)

Listrik Indonesia

#Intan Marwah Sofiyah alias Anjanii Bee

Index

Berita Lainnya

Index