Pengaruh Covid-19, Pasar Tradisional di Pelalawan Malah Sepi, Harga Cenderung Stabil

Pengaruh Covid-19, Pasar Tradisional di Pelalawan Malah Sepi, Harga Cenderung Stabil

PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM) - Isu adanya kenaikan harga kebutuhan pokok, di pasar-pasar tradisional Kecamatan Pangkalan Kerinci tak sepenuhnya benar.  

Semisal di pasar tradisional, pasar baru Pangkalan Kerinci, sejumlah kebutuhan pokok disana masih stabil. Dari informasi yang disampaikan para pedangang, Kamis (2 April 2019) diantara barang-barang yang mengalami kenaikan adalah gula pasir, bawang putih serta bawang merah, . Sementara kebutuhan lain kenaikan tidak signifikan.

Bupati Pelalawan HM Harris bersama Forum Pimpinan Perangkat Daerah (Forkompimda) Kamis (2 April 2019) pagi, terlihat langsung turun memantau di pasar baru Pangkalan Kerinci.

Dihadapan bupati serta Forkompimda baik Kajari, Kepala Pengadilan Negeri, Kapores, Damramil, para pedangang malah mengeluhkan kunjungan pembeli yang sangat sepi.

Kepada para pedangang, bupati menghimbau  mereka untuk selalu meningkat kewaspadaan. Dan khusus proses jual beli, beliau meminta mereka untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memperkeruh suasana.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Jangan lakukan aksi penimbunan sembako. Pemerintah telah pastikan ketersedian bahan pokok tersebut," jelasnya.

Ikut pada kegiatan ini, Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pelalawan H Fakhrizal kepada media ini, ia juga turut menyampaikan  terkait perkembangan terkini harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Pelalawan.

Secara umum, tidak terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Harga Cendrung stabil. Hanya untuk gula pasir terjadi peningkatan harga mencapai 25 persen dari sebelumnya yakni 17 ribu. Bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan, tapi hanya berkisar 1000-2000 saja.

"Alhamdulillah kondisi harga di pasar-pasar tradisional menghadapi stuasi COVID-19 masih stabil.  Stok pangan juga masih stabil,"imbuhnya. 

Di kesepatan itu dia juga mengharapkan masyarakat untuk tidak melakukan aksi penimbunan sembako. Kemudian pemerintah juga membatasi jam pasar (10 wib,red). (R09)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index