Masih Rahasia! Tim Luhut Belum Ingin Kasih Tahu Soal Pabrik Amerika yang Pindah dari China ke Brebes

Masih Rahasia! Tim Luhut Belum Ingin Kasih Tahu Soal Pabrik Amerika yang Pindah dari China ke Brebes
Luhut Binsar Pandjaitan/net

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Rencana relokasi pabrik AS dari China disambut banyak negara termasuk Indonesia. Namun, hingga kini nama-nama perusahaan yang akan mencantol ke Indonesia belum terang benderang. 

Pihak Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi pun belum mau berbicara banyak perihal calon perusahaan AS yang akan relokasi. Namun, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut sedang menjalankan lobi terhadap anak buah Donald Trump.

"Kita belum bisa disclose. Sekarang pembicaraan masih G to G antara Pak Menko (Luhut) dengan CEO US IDFC (United States International Development Finance Corporation), Adam Boehler," kata Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5).

Kesempatan emas untuk menarik banyak perusahaan AS sebenarnya dimiliki oleh Indonesia. Pada Agustus 2019 lalu, mengutip laporan CNBC International setidaknya sudah ada 50 lebih perusahaan yang memindahkan produksinya ke luar China akibat perang dagang yang berkepanjangan.

Perusahaan-perusahaan itu di antaranya adalah perusahaan pembuat iPhone Apple Inc, perusahaan game Nintendo, hingga perusahaan komputer HP dan Dell.

Nikkei melaporkan bahwa HP dan Dell mungkin akan memindahkan hingga 30% dari produksi notebook mereka dari China ke negara lain di Asia Tenggara. Sementara Apple dikabarkan sudah meminta pemasok utamanya untuk menghitung implikasi biaya dengan memindahkan 15% hingga 30% dari kapasitas produksinya dari China ke India.

Banyaknya potensi perusahaan yang masuk tentu harus disiapkan secara maksimal dari dalam negeri. Pemerintah Indonesia menyiapkan kawasan Industri Brebes untuk relokasi.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau PT KIW Rachmadi Nugroho, selaku pengelola kawasan industri Brebes menyebut saat ini sedang menyusun master plan terkait pengembangan Kawasan Industri Brebes (KIB), terutama demi menyambut relokasi pabrik Amerika Serikat dari China.

"Dalam situasi kondisi ini PT KIW justru mengalokasikan program dan anggaran lebih besar ke KIB Brebes, sebagai bukti KIW dan penjelasan. Program KIW lain sejauh ini ditangguhkan (Sementara)," kata Rachmadi seperti dilansir CNBC Indonesia melalui zoom meeting dengan Direksi PT. KIW, Selasa (12/5).

Namun Indonesia tidak boleh lengah. Direktur Operasi PT KIW, Achmad Fauzie Nur, sempat mengungkit pengalaman pahit Indonesia pada tahun 2019 lalu, tak ada satu pun pabrik yang relokasi dari China ke Indonesia. Kini, untuk menarik perhatian investor pun tidak mudah, sejumlah negara lain sudah ancang-ancang memberikan kemudahan, dan lagi-lagi kuda hitamnya adalah Vietnam.

"Pemerintah India sudah ancang-ancang mengincar investor global yang mau hengkang keluar China. Apalagi, pemerintah Jepang kasih insentif perusahaan mereka yang mau keluar. Ketika keluar dari China, solusinya mau kemana? Masa mau ke Vietnam semua? Indonesia harus ambil peran ini," katanya. (R02)

Sumber: Cnbcindonesia.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index