Pesan Mantap Hotman Paris Lebih Suka Dari Awal Lockdown, ''Mendingan Keras di Awal, Cepat Selesai''

Pesan Mantap Hotman Paris Lebih Suka Dari Awal Lockdown, ''Mendingan Keras di Awal, Cepat Selesai''
Hotman Paris Hutapea. / Sumber Foto: Tangkapan layar video 20detik/detik.com.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengungkapkan kalau dari awal dia  berkeinginan pemerintah menerapkan lockdown.

Dia menyebutkan, negara-negara yang semenjak awal menerapkan lockdown, seperti Selandia Baru, Italia, saat ini sudah hampir kembali ke kehidupan normal. 

Sikap tersebut diungkapkan Hotman sebagaimana kami kutip dari video 20detik yang ditayangkan detik.com.

''Saya sebenarnya dari awal bulan maret semua negara yang  justru lebih suka di lockdown. Karena semua negara yang telah me- lockdown pertama sekali sekarang sudah hampir normal,'' ungkap Hotman. 

Hotman mencontohkan, Selandia baru, itali.  ''itali lah yang paling parah, akhirya dilockdown tetap. Dan setiap orang yang keluar rumah masuk penjara langsung,'' ungkap Hotman.

Hotman juga menjelaskan,kalau dirinya tetap menganut prinsip sanski harus lebih keras. 

''Saya tidak setuju orang yang tidak pakai masker hanya disuruh dansa-dansa atau disuruh bersihin got. Itu tidak akan membuat orang jera,'' tegas dia.

Di singapura, papar Hotman lebih jauh, mereka yang tidak pakai masker di denda 300 dolar. ''Tak ada kolusi dan tidak ada permainan. Langsung kena 300 dolar,'' imbuhnya. 

Dia juga menyebutkan, lebih suka  bahwa kalau benar-benar melanggar protokol kesehatan, kasih wewenang pada polisi untuk menahan. Sementara soal wajib menggunakan masker, bikin seperti singapura, tidak pakai masker 3 juta rupiah.

Diungkapkan dia, dengan situasi seperti saat ini, semakin lama akan semakin menyulitkan perekonomian. 

''Semakin lama seperti ini, semakin perekonomian makin sulit. Mendingan keras diawal, cepat selesai,'' tegas dia lagi.

Dia juga menyarankan, bahwa saat ini, di China sudah dipamerkan di pameran dagang dua vaksin (vaksin corona,red). 

''Saya selalu sarankan pada pemerintah agar pengusaha lokal diberikan izin impor sambil menunggu proyek vaksinasi biofarma. Biarkan masyarakat yang memilih apakah dia membeli dari importir atau tidak,'' sarannya. 

''Kalau di China sudah dipamerkan, biarkan pengusaha indonesia mengimpor dan menjualnya pada rakyat, toh tidak membebani rakyat. Kalau rakyat ada yang mau menunggu proyeknya Biofarma Januari atau Februari silahkan,'' tutup dia.(R04)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index