Panen Sawit, Ucok Tewas setelah Dadanya Tertancap Pisau Egrek, Mertua Menjerit Minta Tolong

Panen Sawit, Ucok Tewas setelah Dadanya Tertancap Pisau Egrek, Mertua Menjerit Minta Tolong
Warga dan petugas mengevakuasi korban dari tempat kejadian. Foto : istimewa

RIAUSKY.COM - Nasib malang dialami seorang buruh tani yang tewas mengenas saat memanen brondolan sawit di kebun milik Sutimin, di Dusun III, Desa Manggis, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (17/9/2020).

Korban diketahui bernama Nurmansyah Sipayung alias Ucok, berusia 43 tahun. 

Dia meninggal dunia akibat tertusuk pisau alat yang digunakan untuk menurunkan brondolan sawit yaitu egrek.

Terkait kejadian, Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang menjelaskan kejadian ini bermula saat korban bersama ibu mertuanya, Halimah, sedang memanen sawit di lahan seluas lebih kurang 8000 M2 itu.

Dimana, korban mengegrek buah sawit ketinggian pohon sawit lebih kurang 8 meter, situasi medan mereng. 

“Saksi yang sedang mengutip brondolan buah sawit berjarak lebih kurang 18 meter dari posisi korban, mendengar korban menjerit kesakitan,” ujarnya kepada wartawan.

Halimah langsung mendekati menantunya dan mendapati korban sudah sekarat bersimbah darah dengan posisi telungkup berjarak lebih kurang 10 meter dari posisi pohon terakhir diegrek.

Halimah langsung menjerit meminta tolong, warga yang datang langsung melaporkan kejadian ke Polsek Dolok Masihul.

Robin mengungkapna, hasil sementara analisa di lokasi kejadian, korban sempat memotong pelepah sawit sebelum menurunkan berondolan. 

Namun, ternyata posisi pelepah jatuh menimpa gagang egrek hingga menyebabkan gagang pisau egrek terlepas dari tangan korban. Gagang jatuh ke arah jurang, sedangkan pisau egrek tertancap di dada sebelah kanan korban.

Akibatnya, korban mendapatkan luka kurang lebih 8 cm pada bagian dada sebelah kanan.

Polisi yang tiba di lokasi melihat korban sudah dikelilingi keluarga dan warga.

Petugas mengamankan barang bukti sebilah pisau egrek gagang stainless panjang lebih kurang 10 meter, dengan kondisi ujung egrek berlumuran darah dan sepasang sepatu bot.

Keluarga sendiri tidak bersedia jenazah diautopsi dan membawa korban untuk dikebumikan. 

“Jenazah korban sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Robin. (R03)

Sumber: Pojoksatu.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index