32 Guru SMKN 1 Rambah-Rohul Ikuti Workshop Analisis Pembelajaran

32 Guru SMKN 1 Rambah-Rohul Ikuti Workshop Analisis Pembelajaran
Idris Lika M.Si, saat berada di ruang Workshop.

PASIR PENGARAIAN (RIAUSKY.COM) - Sebanyak 32 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Rambah Kabupaten Rokan Hulu mengikuti acara Workshop Analisis Pembelajaran (Teaching Analysis).

Kegiatan workshop itu digelar diruang majelis guru SMKN I Rambah, Pasir Pengaraian Rabu (25/11/2020) itu, tampak juga dihadiri oleh pejabat dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Acara pelatihan guru guru SMKN 1 Rambah ini diadakan 4 kali tahun ini mulai dari bulan Agustus hingga  Nopember. Kegiatan itu, dalam rangka untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran terhadap siswa.

Penjelasan itu disampaikan Kepala SMK Negeri 1 Rambah-Rokan Hulu Idris Lika M.Si, seiring dengan pelaksanaan Workshop bagi para guru dilingkungan SMK Negeri 1 Rambah .

"Pelatihan ini untuk mencocokkan kurikulum Industri dengan kurikulum kita, karena ada 4 Analisis kurikulum diantaranya ada pemagangan, pembelajaran dan sebagainya." Terang Idris .

Diharapkan, siswa lulusan sekolah ini,bisa masuk kedunia industri dan mereka yang sedang magang bisa memantapkan tatap muka dalam proses belajar mengajar.

Sedangkan moderator acara pelatihan ini datang dari Dinas Pendidikan Propinsi Riau bagian media suara yaitu Ilyas dan Mashuri, sedangkan dari lokal ada wakil kurikulum Hidayati dan wakil sarana prasarana Jailani.

Ilyas dari Dinas pendidikan propinsi menjelaskan kepada para peserta bahwa pembelajaran dunia industri anak SMK itu harus masuk pada dunia usaha atau dunia kerja,jadi Analisis pembelajaran itu bisa menhasilkan pengusaha produktif.

Guru harus mengalirkan anak bisa berusaha dengan konsep berbasis produksi, diberikan pengalaman aliran dunia kerja atau dunia usaha.SMK itu harus memiliki usaha baru, yang alurnya satu menerima order baru analisis,menyusun jadwal pembelajaran  TSM, Tehnik Sepeda Motor.contohnya Spiker sepeda motor harganya mahal, usaha sepeda motor itu jutaan, jadi hal seperti ini yang harus kita tonjolkan kata Ilyas.

Dan kita harus membuat proposal produk ini dan bekerja sama dengan lembaga, ada memonitor,tindak lanjut, epaluasi, menerima order atau produk dan penanggung jawabnya kepala sekolah. Dan kemudian bagaimana mempekerjakan anak didik kita kesana, tidak hanya kedunia usaha tapi mengarah ke dunia kerja. (R19)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index