Pelantikan Pengurus Santani Riau, Jenri Ginting: Pangan Urusan Hidup Mati Bangsa

Pelantikan Pengurus Santani Riau, Jenri Ginting: Pangan Urusan Hidup Mati  Bangsa
Ketua Umum DPP Santani Asep Miftahuddin menyerahkan Pataka kepada Ahmad Yahya ST selaku Ketua Santani Riau.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Riau (Setdaprov) Riau Jenri Salmon Ginting  mengapresiasi berdirinya Santri Tani (Santani) Provinsi Riau.

Dia menyebutkan, berdirinya wadah santri tani ini akan memperkuat ketahanan pangan di tanah air, khususnya di Provinsi Riau.

Hal tersebut diungkapkan disela pelantikan Dewan pengurus Wilayah (DPW) Santri Tani Provinsi Riau di salah satu hotel di Pekanbaru.

Disebutkan dia, pangan adalah kebutuhan penting bagi suatu bangsa. 
Suatu bangsa yang kuat secara kemampuan memproduksi pangan, akan melahirkan sumber daya manusia yang kuat juga. 

''Urusan pangan ini urusan hidup dan mati suatu bangsa. Bangsa yang bisa mempersiapkan diri dengan kemampuan memproduksi pangan secara swasembada bukan saja akan unggul secara swasembada, namun mampu  memenuhi kebutuhan masyarakatnya tanpa tergantung dari pihak lain,'' ungkap dia. 

Karena itulah, sebut Jenri, pelantikan Santani Riau ini punya makna strategis khususnya bagi kalangan pesantren. Dimana ada keinginan  bersama untuk membangun kemandirian bukan saja dari sisi dunia pendidikan dan keagamaan yang selama ini menjadi peran utamanya, juga ikut membangun kemandirian lewat sektor pertanian, perikanan dan perkebunan.

Dia juga berharap langkah ini akan bisa disinergikan bersama pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota juga pemerintah pusat.

''Banyak program yang bisa disinergikan antara Santani dan pemerintah. Karena Santani ini kan sumber daya manusianya sangat besar. Kalau diberdayakan bisa jadi potensi besar untuk pnguatan eknomi bangsa maupun UMKM,'' jelas dia.

Sementara itu,  Dewan pengawas Santani, KH Mohammad Targhib menyebutkan, tujuan dari berdirinya Santani di Riau adalah supaya pesantren bisa mandiri dengan peningkatan ekonomi pesantren. 

Dengan kemandirian itu, diharapkan bisa memberdayakan lingkungan di sekitar pesantren. Karena dengan era sekarang sudah tak zamannya lagi anak santri melamar mencari kerja. 

Harus bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja. Jangan selesai sekolah antre di pondok, santri-santrinya sibuk bertanya-tanya bagaimana mencari dan dimana akan bekerja. 

''Yang harus diciptakan itu adalah, bagaimana mereka keluar dari pesantren sudah bisa membuka lapangan kerja untuk diri dan masyarakat di sekitarnya,'' kata dia. 

Sejauh ini, meski belum terlembagakan, sudah ada beberapa pesantren yang sudah melaksanakan upaya pemberdayaan pesantren sebagai unit pemberdayaan masyarakat. 

Misalnya penanaman melon di Sari Lembah Subir di Pangkalan Lesung Pelalawan, kerja sama dengan swasta. Juga ada ternak lebah lancang dan juga ada pengolahan serai wangi.

Selama ini kan berdiri sendiri-sendiri. Dengan adanya Santani ini, mudah-mudahan bisa mewadahi dan menjembatani antara pesantren dengan pemerintah juga pihak swasta. ''Jadi nilai strategisnya Santani itu disana,'' ucap dia. 

Dia juga menyebutkan, dapat dibayangkan, kalau di satu pesantren saja ada 100 orang santri yng disiapkan untuk program pemberdayaan pertanian, perikanan dan perkebunan. Riau ke depan sudah bisa menjadi provinsi yang kuat.

Tampak hadir pada kegiatan tersebut, perwakilan dari Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan juga Dinas Kelautan dan Perikanan juga Bapedalitbang yang selama ini intens melakukan penelitian  dan pengembangan produk yang bisa disinergikan bersama Santani. 

''Ada beberapa yang bisa kita garap bersama, karena kan Santri Tani ini jumlahnya cukup besar. Mudah-mudahan dengan terbentuknya wadah ini akan ada sinergi. Selama ini kami meneliti, ke depan bisa dikembangkan bersama masyarakat, termasuk Santani ini,'' ungkap Sofyan Hadi, dari Sain Teknopark Bapedalitbang Provinsi Riau.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan dan pembacaan ikrar organisasi Santani. DImana Ahmad Yahya dipercaya memimpin Santani Riau dan Mohammad Targhib sebagai Dewan Pengawas Santani Riau. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index