Sri Mulyani Ungkap Jajarannya Lakukan Aktobat Keuangan Negara

Sri Mulyani Ungkap  Jajarannya Lakukan Aktobat Keuangan Negara
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pandemi Covid-19 berdampak masif kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021, Selasa (23/3/2021).

"Kami betul-betul akrobat melakukan perubahan dari keseluruhan keuangan negara, dari sisi desain merespons Covid-19, Perppu Nomor 1 dan implementasi perppu. Program yang tadinya tidak ada dan ada karena Covid-19 maupun program yang sudah ada tapi harus di-scale up," kata Sri Mulyani.

Dia mengatakan semua pekerjaan itu harus dilakukan pihaknya dalam waktu singkat. Perubahan itu juga dirasakan dari segi transformasi digital.

Sri Mulyani mengatakan, dari rencana tahun lalu sebenarnya transformasi digital membutuhkan 3-4 tahun. Namun, pandemi yang dimulai akhir Maret 2020 pandemi memaksa masyarakat dan pemerintah mengubah kehidupan. 

Misalnya dengan keberadaan Work From Home (WFH) dan aktivitas lain dengan mengandalkan teknologi digital.

"Kita bicara vaksinasi, apalagi yang diberikan dua kali dengan jeda dua minggu atau 21 hari, gimana tracking orang yang harus divaksin dan divaksin lagi. Itu mungkin terjadi karena adanya teknologi digital," ujar Sri Mulyani.

Dengan adanya disruptive digital, pemerintah berusaha meningkatkan kapasitas infrastruktur. 

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, dalam anggaran 2021 diprioritaskan untuk membangun infrastruktur konektivitas pada 20 ribu lebih desa yang belum terhubung internet 4G.

Selain itu, juga harus ada peraturan keamanan, yakni tata kelola safety dan security di dalam negeri. Lalu ada juga meningkatkan produktivitas dengan memperbanyak sumber daya manusia Indonesia.

Soal SDM ini, menurut Sri Mulyani, sangat menjadi perhatian pemerintah. Mengutip salah satu riset, Ia mengatakan pada era post Covid-19 akan ada terjadi gap yakni masyarakat tanpa skill dan un-educated dengan mereka yang memiliki skill serta berpendidikan. Menurut Sri Mulyani, masalah ini terjadi di seluruh dunia.(R04)

Sumber Berita: cnbcindonesia.com
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index