TPID Pekanbaru Bakal Intervensi Harga Sejumlah Bahan Pangan Mulai Pekan Ini

TPID Pekanbaru Bakal Intervensi Harga Sejumlah Bahan Pangan Mulai Pekan Ini
Kelompok Wanita Tani di Kecamatan Kulim melakukan panan terung hijau dan cabai beberapa waktu lalu. Pertanian sejenis ini membantu menekan gejolak inflasi pada kelompok masyarakat.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru segera melakukan intervensi harga. Mereka menggandeng koperasi untuk membeli sejumlah komoditi pangan.

Masyarakat nantinya bisa membeli bahan pangan yang dibeli koperasi dengan harga lebih murah. Selisih harga produsen ke distributor bisa lebih murah.

Ada rencana intervensi harga mulai berlangsung pada awal pekan ini. Bahan pangan itu di antaranya cabai, bayam hingga kentang.

"Mulai besok atau lusa sudah kita mulai intervensi harga cabai di pasaran," terang Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution.

Pemerintah kota sudah melakukan rapat terbatas dengan pihak terkait yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada akhir pekan untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil. Mereka membahas kenaikan harga cabai merah dan bahan pangan lainnya.

Kebanyakan harga yang naik merupakan bahan pangan dari luar Provinsi Riau seperti cabai merah misalnya. Harga bawang merah dan kentang juga jadi perhatian khusus karena semuanya berasal dari Provinsi Sumatera Barat.

Sejumlah daerah juga di provinsi tersebut mengalami inflasi sehingga Kota Pekanbaru terdampak. TPID pun melakukan langkah antisipasi kenaikan harga jelang Ramadhan 1444 H.

"Ketika di daerah asal tinggi, maka harga di Pekanbaru pun ikut naik, kita ingin membuat harga ini stabil," papar Indra Pomi.

Indra menyebut bahwa TPID di Pekanbaru nantinya bakal melakukan langkah antisipasi dengan mengawasi distributor bahan pangan. Mereka juga melakukan intervensi cabai merah, kentang dan sayuran seperti bayam.

"Kita intervensi lewat koperasi, kita lakukan intervensi melalui koperasi kita. Dari distributor, kita beli dengan harga murah kepada pengecer di pasaran," jelasnya.

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index