Jangan Kaget, Petani Pepaya California di Palas Ini Bisa Panen 1,4 Ton per Bulan

Jangan Kaget, Petani Pepaya California di Palas Ini Bisa Panen 1,4 Ton per Bulan
Jon Hendri memegang salah satu batang pepaya yang dia tanam dan mulai rajin berbuah.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Tak ada hasil yang mengingkari usaha. Itu juga tampaknya yang membuat Jon Hendri tetap penuh semangat mengelola ribuan batang tanaman pepaya California miliknya.

Penulis: BUDDY SYAFWAN, Pekanbaru

Sempat jatuh bangun berkali-kali karena gagal panen, kini dia mulai bisa bernafas lega, karena pepaya california yang dia tanam  di batas-batas tanah di sekitar areal siCANTIG milik Pemko Pekanbaru itu sudah berulang kali di panen.

Hasilnya pun kini bisa membuat Jon Hendri yang sebelumnya berprofesi sebagai sopir bisa tersenyum bahagia.

''Alhamdulillah, terakhir kita panen bulan Januari- Februari sampai sekitar 6 ton,'' ungkap dia saat ditemui beberapa waktu lalu.

''Bulan sebelumnya  kita juga panen, hasilnya sekitar 1,4 ton, lumayanlah,'' ungkap dia lagi.

Jon pun  tentunya bisa tersenyum bahagia, karena, seluruh hasil penennya juga berhasil terjual laris manis di pasar.

Kebetulan, kata dia, untuk seluruh buah yang dipanen, sudah ada penampungnya. Harga yang diberikan pun cukup baik.

''Mereka tampung Rp3.300 per kilogram,'' jelas dia.

''Saya sudah tidak cari penampung lain lagi, atau susah payah menjual di pasar. Sudah ada tempat limpahannya,'' papar dia.

Memulai pertanian pepaya california ini, awalnya bukan hal yang mudah bagi Jon Hendri yang tak mengenal sama sekali dunia pertanian.

Bahkan, sang istri sempat meragukan niatnya menanam pepaya california yang ukurannya cukup besar ini.

''Maklumlah bang, selama ini saya cuma tahu pegang stir, kok malah bertani pepaya. Pasti banyak yang ragu,'' kenang jon.

Dan keraguan tersebut pun sempat terbukti, sekitar dua tiga kali percobaan tanam dia gagal mencapai hasil yang diharapkan.

''Sekali tanam gagal, hasilnya tak sesuai harapan. Tanam kedua juga masih gagal, karena ternyata tak mengetahui jenis bibit pepaya yang bisa berbuah dan mana yang tidak. Tak tahu jantan betinanya. Batangnya besar, tapi buahnya tak ada. Tapi saya berusaha lagi, hingga kemudian mulai belajar mengenal bibit, hingga akhirnya sekarang sudah bisa menghasilkan,'' tutur dia.

Dulu, sambung dia, untuk bibit, dia membeli di toko pertanian, tapi saat ini, untuk bibit dia sudah memproduksi sendiri.

''Saya punya batang sendiri yang bisa menghasilkan bibit pepaya yang bagus. Jadi saya tak lagi membeli,'' ungkap dia bersemangat.

Saat ini, di sekitaran areal si CANTIG, setidaknya, Jon yang juga menjadi salah satu anggota kelompok tani penggarap yang mendapat izin dari Disketapang Pekabaru, memiliki 1.000 batang pohon pepaya california.

''Ini kebetulan buahnya masih hijau bang. Kalau kuning bisa dibawa pulang,'' kata dia.

Dengan jumlah produksi yang sudah memuaskan ini, Jon mengaku kalau dia masih terus berupaya melakukan pengembangan.

''Saya juga tanam di sekitar rumah. hasilnya juga hampir sama bagus,'' ujar dia.

Dia pun tak sungkan untuk mengajak masyarakat untuk ikut memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk bertaani dan bercocok tanam. Karena, selain ikut membantu perekonomian keluarga, juga bisa melakukan hal-hal positif.

Nah, bagi kamu yang punya keinginan untuk bertani dan bercocok tanam, tentunya semangat Jon Hendri ini bisa menjadi contoh untuk memulai.

Kamu juga tentu bisa bayangkan berapa besar penghasilan yang bisa didapatkan Jon Hendri dari budidaya pepaya california ini.

''Lumayanlah bang, pastinya bisa membiayai anak-anak untuk sekolah, bisa buat beli pupuk, dan kebutuhan keluarga lainnya,'' ungkap dia tersenyum.

Pastinya, pertanian yang dilakukan Jon Hendri ini bukan saja sangat membantu  untuk membagun geliat ekonomi keluarganya. Namun juga menjadi bukti kalau lahan-lahan kota  Pekanbaru pun  bisa dimanfaatkan untuk budi daya pertanian dalam jumlah yang cukup besar. Selamat mencoba! (*)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index