Bayi Menangis saat Tidur, Ini 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bayi Menangis saat Tidur, Ini 6 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi/net

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Bayi menangis saat tidur sering kali karena ia merasa lapar, tetapi juga bisa disebabkan oleh hal lain. Dengan mengetahui berbagai penyebab bayi menangis saat tidur, Bunda bisa melakukan penanganan yang diperlukan agar Si Kecil bisa tenang dan kembali tertidur lelap.

Bayi menangis saat tidur sangat umum terjadi pada beberapa bulan pertama kehidupannya. Bunda tidak perlu khawatir berlebih ketika kondisi ini terjadi karena menangis adalah cara utama bayi untuk memberitahu apa yang ia rasakan dan butuhkan.

Selain itu, Si Kecil belum memiliki siklus tidur yang benar. Ia belum bisa membedakan siang dan malam, sehingga mungkin untuk terbangun dalam keadaan menangis.

Penyebab Bayi Menangis Saat Tidur
Menangis saat tidur merupakan bagian dari tumbuh kembang bayi. Penyebab dari kondisi ini sendiri sangat beragam. Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi menangis saat tidur:

1. Siklus tidur belum terbentuk
Seperti yang telah diungkap sebelumnya, salah satu penyebab bayi menangis saat tidur adalah ia belum memiliki siklus tidur yang benar dan belum bisa membedakan siang dan malam dengan baik. Bunda pun perlu beradaptasi dengan kondisi ini selama beberapa bulan pertama kehidupan Si Kecil.

2. Lapar
Bayi menangis di malam hari dapat disebabkan oleh rasa lapar. Ini merupakan cara bayi berkomunikasi karena ia belum bisa mengatakan keinginannya untuk menyusu.

Selain menangis, bayi yang lapar dan ingin menyusu juga akan memasukkan tangannya ke dalam mulut, mengisap jari tangan, mengepalkan tangan, atau menjulurkan lidah. Jika Si Kecil menangis saat tidur dengan kondisi seperti itu, kemungkinan ia sedang kelaparan.

3. Tidur dalam keadaan tidak nyaman
Penyebab bayi menangis saat tidur bisa karena ia merasa tidak nyaman dengan kondisi lingkungannya, seperti kepanasan atau kedinginan. Untuk mengetahui apakah Si Kecil kepanasan atau tidak, Bunda dapat mengecek kondisi tubuhnya.

Jika bagian dada, belakang leher, lengan, pipi, dan kaki bayi terasa dingin ketika disentuh, kemungkinan suhu kamarnya terlalu dingin. Sebaliknya, jika ia terlihat berkeringat dan telinga serta lehernya terasa hangat ketika disentuh, kemungkinan ia menangis karena kepanasan.

4. Lelah
Kelelahan juga bisa menyebabkan bayi menangis saat tidur. Hal ini dapat terjadi ketika Si Kecil tidak cukup tidur di siang hari sehingga ia mengalami kelelahan pada malam hari. Akibatnya, tidurnya pun menjadi tidak tenang.

5. Popok penuh
Popok penuh menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga menyebabkan Si Kecil menangis saat tidur. Popok penuh perlu segera diganti karena selain membuat bayi tidak nyaman saat tidur, kondisi ini juga bisa menyebabkan Si Kecil mengalami ruam popok.

Bahkan, risiko Si Kecil untuk terkena infeksi saluran kemih meningkat jika Bunda tidak rutin mengganti popoknya.

6. Terlalu banyak mendapatkan rangsangan
Sistem saraf bayi belum berkembang sepenuhnya sehingga ia akan lebih peka terhadap rangsangan cahaya ataupun suara yang ada di sekitarnya. Tak heran jika ia menjadi lebih mudah menangis saat tidur ketika berada di ruangan yang terlalu terang atau bising.

Cara Mengatasi Bayi Menangis Saat Tidur
Bunda dianjurkan untuk mengamati Si Kecil selama 1-2 menit terlebih dahulu ketika ia menangis saat tidur. Ada kalanya tangisnya hanya terjadi sementara karena ia akan kembali tertidur.

Bila sudah melewati rentang waktu tersebut tetapi Si Kecil masih juga menangis, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menenangkannya:

Gendong dan timang Si Kecil sampai ia merasa tenang dan tangisnya mereda.
Peluk erat Si Kecil. Cara mengatasi bayi menangis saat tidur ini terbilang cukup efektif karena pelukan Bunda bisa memberinya ketenangan.
Ciptakan ruang tidur yang sejuk dan tenang. Redupkan lampu agar Si Kecil menjadi tenang dan lelap tidur.
Senandungkan lagu yang membuatnya tenang dengan suara yang lembut.
Susui Si Kecil, terlebih jika tangisnya disertai dengan tanda bayi lapar.
Ganti popoknya setiap beberapa jam sekali.
Penting pula untuk melakukan langkah pencegahan dengan memastikan bayi mendapati waktu tidur yang cukup. Tujuannya agar ia tidak mengalami kelelahan sehingga tidurnya menjadi lebih nyenyak. Lalu, tetapkan waktu tidur yang sama agar siklus tidurnya menjadi teratur.

Bila Bunda sudah menerapkan cara-cara tersebut tetapi bayi masih juga terus menangis selama berjam-jam atau tangisnya makin kencang, tidak ada salahnya untuk membawanya ke dokter.

Bunda juga perlu membawa Si Kecil ke dokter jika keluhan bayi menangis saat tidur disertai dengan gejala lain, seperti menolak untuk menyusu, muntah, bahkan demam. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui penyebab pastinya dan memberikan penanganan yang sesuai.(R04)
Sumber Berita : alodokter.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index