Diduga Penyebab Budiyanto terjun ke Laut

Keluarga Minta Bea Cukai Bertanggung Jawab

Keluarga  Minta Bea Cukai Bertanggung Jawab
Jenazah Budiyanto saat dibawa ke rumah sakit.
BENGKALIS (RIAUSKY.COM)- Kepergian Budiyanto (38) alias Debot warga Jangkang kecamatan Bantan menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga khusus istri dan anaknya. Rasa tidak terima atas meninggalnya Debot dengan tragis tidak bisa diterima begitu saja oleh keluarga.
 
Kakak kandung korban, Eni mengungkapkan saat ini pihak keluarga belum bisa terima atas musibah yang dialami.
 
"Kami ingin Bea Cukai bertanggungjawab, jelaskan kenapa adik kami seperti ini,"sebut Eni diiringi isak tangis, Selasa, 20 September 2016.
 
Eni mengungkap memang belum mengambil langkah akan melaporkan kejadian itu kepenegak hukum.
 
"Saat ini kami belum bisa mengatakan seperti itu, tunggu kesepakatan keluarga,"imbuhnya.
 
Sebelumnya, Budiyanto alias Debot dikabarkan hilang sejak Jum'at, 16 September 2016 lalu hingga ditemukan telah meninggal dunia Selasa, 20 September 2016 kemarin diperairan Parit 2 desa Pambang. 
 
Dari informasi yang diperoleh, korban nekad terjun ke laut dari kapalnya diduga dihadang petugas Bea dan Cukai Tanjung Balai. Saat itu korban bersama 2 rekannya yang kini ditahan pihak Bea dan Cukai.
 
Hingga kini belum diketahui penyebab penghadangan kapal dikendarai korban bersama 2 rekannya yang berlayar dari Malaysia ke Bengkalis.(R01/boc)
 

Listrik Indonesia

#Kecelakaan kapal

Index

Berita Lainnya

Index