Tak Kunjung Bisa Ditangkap, Ini Cerita Soal Harimau Sumatera Bonita dan Boni yang Berbagi Wilayah Kekuasaan di Inhil

Tak Kunjung Bisa Ditangkap, Ini Cerita Soal Harimau Sumatera Bonita dan Boni yang Berbagi Wilayah Kekuasaan di Inhil

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Meski belum dapat ditangkap, namun cerita soal keberadaan harimau sumatera di wilayah Indragiri Hilir hingga kini terus menarik perhatian, ada banyak fakta baru teruangkap soal kehidupan satwa liar ini.

Tak hanya Bonita, pasangannya Boni juga punya cerita, kabarnya, Bonita dan Boni sama-sama berada di Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Tetapi satwa buas ini memiliki wilayah 'kekuasaan' yang berbeda.

Harimau Bonita saat ini tengah dicari tim terpadu karena sudah menyerang dua warga hingga tewas. Sudah dua bulan lebih, pencarian Bonita untuk ditangkap belum berhasil juga. Harimau Boni tidak menjadi target untuk dievakuasi, karena belum dianggap menimbulkan konflik.

Kendati dua harimau ini berada satu hamparan yang sama, tetapi keduanya memiliki batas wilayah jelajah yang berbeda. Bila dipetakan di lokasi konflik itu, posisi Bonita pada posisi timur, sedangkan Boni berada di posisi barat.
Baca juga: Gelar Kenduri, Warga Kampung Kampanyekan 'Save Bonita'

Jelajah Boni berada di kawasan hutan produksi terbatas. Sesekali satwa yang mulai langka keberadaannya itu juga masuk ke perkebunan kelapa sawit milik perusahaan.

"Kalau sudah masuk kawasan perkebunan sawit, Bonita bila berjumpa manusia akan masuk lagi ke kawasan hutan," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo kepada detikcom, Jumat (23/3/2018) seperti dimuat Detik.com.

Walau keduanya di posisi timur dan barat, tetapi keduanya juga sering mengarah ke selatan. Wilayah selatan ini adalah dusun Sinar Danau. Di sana ada pemukiman masyarakat. Walau sama-sama mengarah ke selatan, tetapi kedua puncak predator ini belum pernah terpantau pada titik yang sama. 

"Boni sekalipun masuk ke selatan pemukiman penduduk, jika bertemu dengan warga maka langsung pergi menjauh," kata Hutomo.

Berbeda dengan Bonita. Satwa buas yang satu ini malah tampak santai masuk di pemukiman penduduk. Kondisi itulah yang menimbulkan konflik. Bonita pada 3 Januari tahun ini menyerang Jumiati hingga tewas di perkebunan sawit. Pada 10 Meret, lagi-lagi Bonita menyerang Yusri hingga tewas di perkampungan.

"Secara alami, kedua harimau ini berada di wilayah jelajahnya masing-masing. Bonita tak mau mengarah ke 'kekuasaan' Boni, dan sebaliknya. Artinya, Boni tak masuk ke wilayah barat, Bonita juga tak masuk ke wilayah timur," kata Hutomo.

Hingga kini, tim terpadu yang akan mengevakuasi Bonita belum berhasil juga. Padahal Bonita sudah pernah ditembak bius, namun lolos dari penyergapan tim.

Bonita kini diprediksi telah menyadari kalau dirinya tengah dicari. Harimau liar itu kini selalu menghindari tim yang ada di perkebunan sawit. Terakhir kali, Bonita masuk ke kawasan hutan green belt yang ada di tengah-tengah kebun sawit. (R03)

Listrik Indonesia

#Karyawati Tewas Dimangsa Harimau

Index

Berita Lainnya

Index