Harga Sawit Makin Hancur

Rp400-Rp500 Per Kilogram

Rp400-Rp500 Per Kilogram
 
KAMPAR (RIAUSKY.COM)- Petani sawit makin menjerit. Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) yang selama ini jadi primadona ekonomi masyarakat Riau anjlok hingga harga terendah.
 
Pekan ini, dilaporkan, harga TBS Sawit hanya berkisar Rp400-500 per kilogram di seluruh kabupaten dan kota di Riau. Harga ini benar-benar membuat petani merugi.
 
Basiran, petani sawit di Siabu, Kampar menyebutkan dia sudah tidak sanggup lagi mengelola kebunnya. Jangankan untuk membeli pupuk. Untuk membayar pekerja membersihkan kebun saja sudah berat. ''Kadang saya sendiri yang turun ke kebun untuk mengirit biaya,'' sebut dia.
 
''Rata-rata harga jual TBS kepada pengepul buah hanya Rp450 saja.Padahal biaya operasional untuk pemeliharaan dan pemupukan sudah jauh diatas itu. Harga pupuk saja sudah naik semenjak harga rupiah anjlok,''ungkap dia.
 
Hal yang sama juga disampaikan Basiran, petani sawit di Tanah Putih, Rokan Hilir. Di daerah yang sebagian besar masyarakatnya bertanam sawit ini, sudah pasrah. banyak juga yang tidak berani panen, karena harga tak menjanjikan apa-apa. ''Biaya tanam kita saja sudah diatas itu, bagaimana mau panen?'' 
 
Basiran menyebutkan, bila kondisi ini bertahan lama, dikhawatirkan perekonomian petani bisa benar-benar hancur. ''Kami mohon pemerintah membantu mengatasi persoalan ini. Karena disini, bukan hanya kami saja, ada ribuan warga yang hidup dari sawit ini,'' ungkapnya.
   
 
Tidak hanya di Kampar dan Rohil,  petani kelapa sawit di Minas kabupaten Siak juga mengaku karena harga sawit anjlok, mereka terpaksa menghutang kepada tauke sawit, baik untuk memberi pupuk maupun untuk keperluan dapur.
 
   “Hutang pupuk kemarin belum lunas, ditambah dengan kondisi sekarang ini. Petani ladang benar-benar terpuruk,” keluhnya.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index