PT CKR Mengaku Sudah Kembalikan Sisa Kelebihan Bayar Proyek Jalan Poros Labuhan Tangga

PT CKR Mengaku Sudah Kembalikan Sisa Kelebihan Bayar Proyek Jalan Poros Labuhan Tangga
Bukti setoran pengembalian sisa lebih pembayaran PT CKR.

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM)- Pihak PT. Cahaya Kurnia Riau mengaku telah mengembalikan kelebihan bayar  pada kegiatan pembangunan peningkatan jalan poros  Labuhan Tangga Kecil ke Labuhan Tangga Besar ke rekening 113.02.000.20 melalui Bank Riau Kepri.

Pengembalian kelebihan bayar tersebut berdasarkan penghitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Riau yang telah melakukan audit terhadap paket kegiatan peningkatan jalan poros desa Labuhan Tangga  Kecil ke Labuhan Tangga Besar tersebut.

Pengembalian kelebihan bayar itu disetor pada tanggal  7 Juli 2018 yang lalu senilai Rp 52 juta lebih sesuai audit BPK RI.

"Uang kelebihan bayar sebesar 52 juta lebih itu sudah kami setor ke kasdaerah melalui rekening 113.02.000.20 di Bank Riau Kepri pada tanggal  7 Juli 2018 yang lalu," kata Direktur PT. Cahaya Kurnia Riau, Zaenudin, Sabtu (6/10/2018).

Adanya isu yang mengatakan kerugian pembangunan jalan poros Labuhan Tangga Kecil ke Labuhan Tangga Besar itu sebesar 1,2 Miliyar di bantah secara tegas oleh Zaenudin.

"Disebut kerugian negara 1,2 M, itu kabar Hoax, yang sebenarnya kelebihan bayar sebesar 52 juta lebih dan itu sudah kami kembalikan kekasda beberapa bulan yang lalu melaui rekening 113.02.000.20 pada Bank Riau Kepri," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan pihak Inspektorat Rohil, bahwa proyek yang katanya merugikan negara itu tidak terbukti sebagaimana seperti diisukan. 

 "Iya kami selaku pihak inspektorat memang sudah menerima secara keseluruhan laporan hasil pemeriksaan dari BPK, termasuk proyek jalan labuhantanngga mengalami kelebihan bayar sekitar 52 juta sekianlah."kata Inspektur Inspektorat Rohil Nur Hidayat SH, dikonfirmasi, Jumat (05/09/2018).

Kata dia, terkait isu adanya dugaan proyek jalan labuhantangga merugikan negara mencapai angka Rp1,2 Miliar dirinya mengaku tidak mengetahui. Pasalnya, hasil audit BPK RI yang sampai pada Inspektorat hanya senilai Rp52.070.633,45," ujarnya.

Di konfirmasi Kepala Dinas PUTR Rohil, Jon Sprindow melalui Kasubag Tata usaha PUTR Rohil, Samsuri SH, Jumat (05/09/2018) juga membantah isu yang bererdar bahwa kerugian pembangunan jalan poros Labuhan Tangga Kecil ke Labuhan Tangga Besar sebesar 1,2 miliyar.

"Dapat dibuktikan dengan surat laporan hasil pemeriksaan BPK RI perwakilan Provinsi Riau nomor : 009/ LKPD - Rohil 2017/05/2018 tanggal Mei 2018 perihal temuan hasil pemeriksaan.Berdasarkan surat tersebut, hasilnya ditemukan kelebihan bayar terhadap proyek tersebut hanya sebesar Rp52.070.633,45, sedangkan isu yang beredar sebelumnya kepublik kerugian 1,2 miliyar," kata Samsuri.

Lanjutnya, pihak BPK tidak menemukan kejanggalan lain dalam pekerjaan tersebut selain perihal yang telah dijelaskan diatas. Dapat disimpulkan pekerjaan tersebut baik dalam pelaksaannya dan tidak merugikan keuangan negara," pungkasnya.
Tealisasinya pembangunan jalan poros di desa labuhan tangga kecil ke labuhan tangga besar itu masyarakat setempat merasa bersyukur dan sangat senang mengapa tidak,jalan yang sebelumnya tidak di aspal tapi sekarang ini sudah mulus diaspal.

"Sekarang jalan di desa kami sudah perbaiki, kami masyarakat disini merasa bersukur dan sangat senang jalan disini sudah mulus," Ujar Umi (35), jumaat-( 5/10/18).

Dia mengaku saat ini dirinya dan masyarakat lainnya telah dipermudah dengan akses jalan tersebut, padahal sebelumnya ketika belum dilakukan pembangunan masyarakat merasa kesulitan untuk mengeluarkan hasil panen berkebun. 

"Udah elok jalan kami dah, sonang nak bawak hasil panen kami. Alhamdulilah besyukur kami jalan kami dah elok, "ujar Umi, ibu rumahtangga yang terpaksa ikut mencari nafkah bersama suaminya. 

Hal senada juga disampaikan Suarno (46) warga setempat, dia pelaku tani dan aktif dalam setiap kegiatan yang dilasanakan pihak desa. 

Kata dia, Ketika jalan tersebut belum dilakukan peningkatan (Aspal,red) kerap mengalami kesulitan saat melakukan aktifitas lalulintas dijalan antar desa tersebut karena becek ketika hujan dan berdebu saat kemarau.(CR5/nto)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index