ASTAGA... Dikira Mau Shalat, Pria Ini Rupanya Maling Kontak Infak Musalla di Pekanbaru

ASTAGA... Dikira Mau Shalat, Pria Ini Rupanya Maling Kontak Infak Musalla di Pekanbaru
Maling kotak infak berinisial AS (baju kaos biru dan celana panjang coklat) diamankan penjaga musala Raudatul Jannah, Jalan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (21/11) pagi. (Istimewa)

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Seorang maling kotak infak yang beraksi di Musala Raudatul Janna, berhasil diringkus, Rabu (21/11). 

Penangkapan terhadap pelaku, dilakukan oleh Beni Setiawan dan Dwi Yulianto yang merupakan dua orang penjaga musala.

Dari penangkapan itu, diketahui bahwa pelaku berinisial AS, 25 tahun. Ia tertangkap tangan saat membongkar kotak infak dengan menggunakan pinset.

Beni mengungkapkan, awalnya ia sedang berada di gudang dekat musala yang terletak di Perumahan Villa Taman Raya Raudha, Jalan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau. 

Sekitar pukul 08.30 WIB, ia mendengar suara langkah kaki yang masuk ke dalam musala.

"Saya dengar ada suara langkah kaki yang masuk ke musala. Saya pikir orang salat. tapi kok enggak keluar-keluar. Pas saya lihat dari depan enggak ada orang, jadi saya lihat di belakang, rupanya ada orang kepergok sedang ambil uang di kotak infak," katanya, Rabu (21/11) siang seperti dilansir Jawapos.com.

Saat itu, AS terlihat mengambil uang dengan menggunakan pinset. Satu per satu uang yang ada di kotak infak tersebut ditarik AS dengan benda yang terbuat dari besi tersebut. 

"Saat itu saya tanya kepada pelaku, sedang ngapain? dijawab dia sedang menghitung uang yang hendak disedekahkannya," sebut Beni.

Tetapi Beni tak percaya dengan pelaku. Sebab, ia juga menggunakan gunting untuk membongkar kotak amal tersebut. 

"Saya juga lihat beberapa uang pecahan sepuluh ribu dan lima ribu berada di lantai musala," ujarnya.

Tanpa berpikir panjang, Beni langsung membawa lari tas pelaku keluar musala sambil berteriak maling. Dwi yang saat itu sedang tidur di kamar musala, langsung bergegas keluar setelah mendengar teriakan temannya itu. 

"Kita sudah berteriak minta tolong kepada warga yang melintas di Jalan Garuda. Namun tak ada warga yang menolong kami," sebutnya.

Kedua pemuda inipun berusaha mencegat pelaku yang hendak melarikan diri. Pelaku pun sempat berusaha melawan Beni dan Dwi dengan menodongkan gunting yang dipegangnya.

Hampir 10 menit berduel dengan pelaku, akhirnya Beni dan Dwi berhasil dilumpuhkan. Akibat perlawanan korban, Dwi mengalami luka di jempol kaki kanannya.

Tak lama setelah pelaku diamankan kedua pemuda ini, warga pun berdatangan. Salah seorang warga sekitar bernama Arif Budiman, 32, mengaku kalau kotak amal di musala itu sudah enam kali dibobol maling.

"Kami kesal dan saat pelaku ini kedapatan maling, kami langsung serahkan ke polisi setelah pelaku diarak keliling komplek. Mungkin bisa jadi dia juga yang pernah membobol kotak amal di masjid dekat sini," bebernya.

Pelaku AS yang berasal dari Sumatera Utara ini, akhirnya dibawa ke Polsek Tampan guna dilakukan pemeriksaan. Sementara itu, atas aksi heroiknya Beni dan Dwi dibanjiri tawaran sarapan pagi dan pengobatan gratis dari warga sekitar komplek. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index