20 Jam Hilang di Hutan yang Dihuni Puluhan Harimau, 12 Siswa SMK Kehutanan Pekanbaru Ditemukan Selamat, Ada yang Luka-luka

20 Jam Hilang di Hutan yang Dihuni Puluhan Harimau, 12 Siswa SMK Kehutanan Pekanbaru Ditemukan Selamat, Ada yang Luka-luka
Para siswa beristirahat setelah ditemukan tim gabungan di areal TNBT setelah dilaporkan hilang selama 20 jam.Foto: tribunpekanbaru

RENGAT (RIAUSKY.COM)- Hampir 20 jam tersesat dan hilang kontak, 12 orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Pekanbaru yang dilaporkan hilang di Tman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT)  ditemukan. 

Mereka ditemukan oleh tim evakuasi yang terdiri dari gabungan Basarnas, BNPB, Kepolisian di suatu kawasan di dalam kawasan hutan yang menjadi habitat harimau sumatera itu. 

Saat ditemukan kondisi seluruhnya dalam keadaan sehat, termasuk petugas pendamping dari Polhut. 

Hanya saja, beberapa dari para siswa tersebut kondisinya sedikit lemah karena mengalami dehidrasi disebabkan habisnya persediaan air minum dan juga makanan. 

Kepala Balai TNBT di Kabupaten Inhu, Riau, Darmanto melalui Humas TNBT, Nur Hajjah menerangkan kronologis tersesatnya para siswa SMK Kehutanan dan satu orang Polhut tersebut.

Hajjah dalam keterangan persnya menerangkan bahwa SMK Kehutanan Pekanbaru mengutus sebanyak 34 orang siswa-siswi untuk melakukan praktik industri.

Praktik itu selama satu bulan sejak 11 Maret 2019 di Camp Granit Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, dengan dasar Surat Kepala Balai TNBT nomor S.16/BTNBT/ 01/TU/2019 tgl 15 Januari 2019 perihal Permohonan praktik Industri.

Materi pelajaran meliputi 3 (tiga) Bab yaitu Pembinaan Hutan, Perlindungan Hutan dan Pengukuran Hutan, yang terdiri dari materi teori dan praktik.

Setiap materi dipandu oleh petugas fungsional yang berkompeten dari unsur PEH, Polhut dan Penyuluh.

Empat orang petugas pendamping tetap ditunjuk untuk mengawasi dan mendampingi aktivitas siswa-siswi selama praktik dilaksanakan.

Pada hari Selasa tanggal 2 April 2019 dilakukan kegiatan praktik simulasi patroli pengamanan hutan di kawasan hutan sekitar Camp Granit.

Peserta dibagi menjadi 3 kelompok dengan personil:

* Regu 1 berjumlah 14 orang didampingi 2 orang Polhut, Personil

* Regu 2 (terdiri dari dua tim: Tim A dan Tim B) berjumlah 20 orang dan 2 orang Polhut plus 1 Pembina SMK Kehutanan.

Selanjutnya terdapat 12 siswa dan 1 Polhut yang tersesat.

Berikut kronologi kejadian di lapangan :

1. Regu 1 menuju hutan sebelah kiri bukit tengkorak, Regu 2 menuju hutan sebelah kanan Bukit Tengkorak.

2. Regu 1 kembali ke Camp Granit pukul 12.15 WIB, sedangkan Regu 2 berencana berjalan di dalam hutan dengan target areal P2HS.

3. Pada pukul 11.30 WIB Regu 2 dibagi menjadi 2 tim, yaitu Tim A yang terdiri dari 12 siswa + 1 orang Polhut berjalan di depan dan Tim B yang terdiri dari 8 siswa + 1 Polhut.

4. Karena Tim B sudah tertinggal cukup jauh dari Tim A, akhirnya pada pukul 14.00 Tim B memutuskan untuk kembali ke Camp dan sampai di camp pukul 14.30.

5. Tim A yang sudah di depan merasa kehilangan anggota regunya yang di belakang beristirahat menunggu tim B yang belakang dengan harapan mereka dapat tersusul.

Setelah menunggu 2 jam, ternyata tim B tidak menyusul.

6. Polhut pendamping Tim A, Irhasy selaku pengajar memutuskan untuk bergerak membawa tim ke lokasi PH2S sambil mencari keberadaan tim B.

Hari sudah mulai gelap pukul 18.30 ternyata perjalanan mereka tidak sampai di areal P2HS dan tim B pun tidak ketemu.

7. Akhirnya Pak Irhas bersama 12 siswa memutuskankan untuk menghentikan perjalanan demi menjaga keamanan dan keterbatasan peralatan penerangan, karena untuk menuju camp butuh waktu 3 jam lagi.

8. Mendapati info bahwa terdapat tim yang belum kembali, petugas Polhut yang standby di Camp Granit lekas melapor ke Balai TNBT dan berusaha melakukan pencarian awal sampai dengan pukul 21.30.

9. Upaya pencarian dilakukan dan dikomando langsung oleh Kepala Balai TNBT dengan membagi menjadi tiga tim evakuasi, yang terdiri dari petugas Balai TN Bukit Tiga Puluh dan mitra kerja Yayasan Penyelamatan dan Konservasi Harimau Sumatera (PKHS).  Tim evakuasi dipimpin langsung oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala SPTN Wilayah II Belilas. 

Tepat jam 23.30 tim dari kantor Balai berjumlah 9 orang, langsung mencari ke areal P2HS dan menyusuri lokasi pisah terakhir tim A dengan tim B. Sampai dengan pukul 04.00 WIB belum membuahkan hasil.

10. Tim evakuasi diterjunkan kembali sebanyak 10 orang personil berangkat jam 06.00 WIB dan tepat pukul 08.30 WIB petugas yang tersesat dapat terhubung.

Lokasi tim yang tersesat ini relatif susah sinyal sehingga petugas sulit berkomunikasi.

11. Tepat pukul 09.12 WIB tim evakuasi dapat bertemu dengan Tim A yang tersesat, semuanya dalam kondisi sehat dan formasi lengkap.(R10/tribunpekanbaru)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index