Dikritik Habis Usai 'Serang' Prabowo, Faldo Maldini Ajak Pendukung 01 Bermetamorfosis dari Cebong Jadi Kodok

Dikritik Habis Usai 'Serang' Prabowo, Faldo Maldini Ajak Pendukung 01 Bermetamorfosis dari Cebong Jadi Kodok
Faldo Maldini (Screenshot YouTube)

RIAUSKY.COM - Wasekjen PAN Faldo Maldini menjawab berbagai kritik dan tuduhan yang dialamatkan kepadainya setelah mengunggah video 'Prabowo Tidak Mungkin Menang di MK' di akun YouTube. Faldo mengatakan dia saat ini dalam kondisi bahagia. 

Penegasan itu disampaikan Faldo lewat sebuah video di YouTube berjudul 'Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi'. Faldo menceritakan soal kritik yang diterimanya terkait video yang sebelumnya ia unggah.

"Lo tau juga nggak sih, setelah gue ngeluarin video itu, gue dikritik habis-habisan oleh pendukung 01. Dihubungi pendukung 01, ditanya, 'Lo ngapain, Bro?'. Ini terjadi karena pemahaman kita berbeda. We never really know apa yang terjadi. Karena itu, lo semua jangan judgemental tentang apa yang terjadi hari ini," kata Faldo seperti dilihat detikcom dalam videonya, Minggu (23/6/2019).

Menurut Faldo, kritik yang ia terima di antaranya disebut-sebut sebagai caleg stres. Ia menolak dikatakan stres karena gagal melenggang ke DPR RI.

"Menurut gue, ber-parpol ya kayak gini. Kalau seandainya lo bilang gue stres karena nggak achieve, gue bilang pileg ini game-nya kolektif. Ketika lo sadar gamepileg ini kolektif, target gue tercapai. PAN makin kuat di Kabupaten Bogor. Lo bilang gue stres? Justru gue bahagia. Nggak ada stres-stresnya kayak gini," ujarnya.

Faldo mengaku bangga atas segala pencapaian yang mampu ia raih di usianya yang terbilang muda. Dia menganggap dirinya beruntung.

"Yang paling penting adalah kesempatan menjadi kandidat aja udah jadi blessingbuat gue. Dan di usia segini gue bisa berkontribusi kepada negara lewat parpol, yang gue pilih adalah PAN. Itu adalah sebuah kemewahan yang bisa gue dapatkan dibandingkan teman-teman di usia gue," ungkapnya.

Ia juga membantah videonya itu dibuat karena mendapat tawaran posisi menteri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode 2019-2024. Faldo menyinggung perolehan suara PAN di Pileg 2019 sebesar 6,84 persen.

"Gue dituduh dapat jatah menteri, disuruh Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan), disuruh Pak Jokowi, caleg stres, kejiwannya terganggu, cari sensasi, macam-macam. Soal dapat menteri ya, PAN itu kursinya 6,9 persen. Lo bayangin partai yang dapat 12 persen gimana? Yang 8 persen gimana? Coba lo ukur, lo pikir," ujar Faldo.

Dalam videonya, dia juga sempat mengulas soal kemungkinan Prabowo gabung ke pemerintahan jika Jokowi menang Pilpres 2019 atau sebaliknya. Menurut Faldo, hal itu bukan barang aneh dalam politik. 

Ia mengaku kini menjadi lebih dewasa dalam berpolitik setelah melalui proses Pemilu 2019. Namun Faldo menegaskan tidak menjadi 'cebong', melainkan 'kampret' yang bermetamorfosis menjadi 'kalong'.

"Gini guys, kalau lo nuduh gue jadi cebong masuk kolam, IQ 200 sekolam, lo salah banget. Salah banget. Yang benar, gua dari kampret ya, istilahnya, jadi kalong. Mengalami perubahan menjadi lebih dewasa dalam demokrasi. Kita harus bermetamorfosis. Dan pelajaran kemarin menjadi amunisi buat kita terus berkembang. Jangan sampai kita nggak ada progres. Nggak bermetamorfosis. Nggak belajar," tegasnya.

Faldo pun mengajak para pendukung Prabowo dan Jokowi ikut bermetamorfosis seperti dia. Ia mengajak 'cebong' menjadi 'kodok'. 

"Jadi kalau gitu apa? Menjadi kampret yang lebih dewasa, yang bisa terbang melihat dunia jauh lebih luas. Bertransformasi dari monolog jadi berdialog. Dari menyerang jd mengkritisi. Dari mengompori jadi lebih menghargai," tutur Faldo.

"Dan gue harapkan teman-teman pendukung 01 bermetamorfosis lah menjadi kodok. Yang bisa hidup di dua alam. Menjadi amfibi. Yang bisa melihat demokrasi ini lebih berwarna. Bahwa ada orang yang nggak sama kayak lo, dan loharus hargai itu. Demokrasi adalah saling menghargai perbedaan pendapat. Itu value yang gue yakini juga. Respect," kata dia. (R01)

Sumber: Detik.com 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index