Ilmuwan Klaim Ciptakan Hibrida Manusia-Monyet Pertama di Dunia

Ilmuwan Klaim Ciptakan Hibrida Manusia-Monyet Pertama di Dunia
Embrio di dalam tubuh manusia.

RIAUSKY.COM- Sejumlah ilmuan mengklaim telah menciptakan hibrida manusia-monyet pertama di dunia di laboratorium di Cina.

Mereka mengatakan telah menyuntikkan sel induk manusia, yang mampu menciptakan jaringan dan tulang, ke dalam embrio monyet, dikutip dari Evening Standard, Ahad (4/8/2019).

Embrio monyet telah dimodifikasi secara genetik untuk menonaktifkan gen yang mengendalikan pertumbuhan organ.

Para ilmuwan mengatakan jika itu telah disuntikkan ke monyet betina, hibrida manusia-monyet bisa lahir.

Diharapkan penelitian ini dapat mengarah pada penciptaan organ manusia untuk transplantasi yang menyelamatkan hidup.

Proyek ini dipimpin oleh ilmuwan Spanyol Juan Carlos Izpisua, yang menciptakan hibrida manusia-babi pertama di dunia pada tahun 2017.

Tim ilmuwan berasal dari Salk Institute for Biological Studies di California dan Universitas Katolik Murcia (UCAM) di Spanyol. Eksperimen yang kontroversial itu terjadi di Cina dilaporkan untuk menghindari masalah hukum.

Kolaborator proyek Estrella Nunez, seorang ahli biologi dan wakil rektor tim peneliti di UCAM, mengatakan kepada El Pais : "Hasilnya sangat menjanjikan."

Kekhawatiran telah diangkat atas percobaan sebagian karena kekhawatiran bahwa sel-sel induk manusia dapat bermigrasi ke otak.

Dokter Angel Raya, direktur Barcelona Regenerative Medicine Center, mengatakan kepada publikasi: "Apa yang terjadi jika sel-sel induk melarikan diri dan membentuk neuron manusia di otak hewan? Apakah itu memiliki kesadaran? Dan apa yang terjadi jika sel-sel induk ini berubah menjadi sperma sel? "

Namun dikatakan bahwa mekanisme diberlakukan "sehingga jika sel manusia bermigrasi ke otak, mereka akan hancur sendiri," kata Nunez.

Izpisua sebelumnya melakukan penelitian untuk menciptakan hibrida manusia-babi. Tapi risetnya gagal karena sel manusia tidak tahan.

Hasil terobosan dari percobaan terbaru ini membuat peneliti mempertanyakan akurasinya.

Pablo Ross, seorang peneliti veteriner di University of California, Davis, yang sebelumnya bekerja dengan Salk pada embrio manusia-babi, mengatakan proyek ini tidak masuk akal.

"Saya selalu membuat kasus bahwa tidak masuk akal untuk menggunakan primata untuk itu. Biasanya mereka sangat kecil, dan mereka terlalu lama untuk berkembang," katanya kepada MIT Technology Review.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index