Pernah Sebut Asap Karhutla Belum Mengkhawatirkan, Gubri Syamsuar Malah Kena ISPA dan Batuk-batuk

Pernah Sebut Asap Karhutla Belum Mengkhawatirkan, Gubri Syamsuar Malah Kena ISPA dan Batuk-batuk
Syamsuar

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Nampaknya kabut asap yang terjadi belakangan ini di Provinsi Riau sudah mulai menghawatirkan. Tidak saja mengenai terganggunya atau terbatasnya titik pandang, tapi juga sudah berdampak dengan merebaknya penyakit ISPA (Inveksi Saluran Pernafadan Akut) di tengah masyarakat.

Saat ini penderita penyakit ISPA yang terjadi di Riau sudah lebih dari 700 orang penderita. Bahkan diantara penderita itu, salah satunya menimpa Gubernur Riau Syamsuar. 

"Dari laporan yang saya terima sudah 700 orang terkena ISPA. Tentu sekarang angka itu sudah lebih karena kabut asap masih terjadi. Saya sekarang juga terserang ISPA, dengan batuk-batuk," ujarnya.

Demikian yang diakui orang nomor satu di Riau ini dalam pidato saat menghadiri acara pelantikan pengurus Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Provonsi Riau, Minggu (04/08) kemarin di Gedung Daerah Ruang Serindit.

Dikatakan juga oleh mantan Bupati Siak ini dengan sedikit berseloroh, sebelum masyarakat banyak yang terjangkit penyakit ISPA, nampaknya Tuhan memberikannya dulu pada Gubernurnya. 

"Sebelum rakyatnya, Gubernur dulu yang terjangkitt," sebutnya dengan disambut riuh hadirin sembari mengakui juga kalau tenggorokannya saat ini sedang gatal.

Sebelumnya menurut Gubernur Riau, Syamsuar, kondisi kabut asap karhutla Riau saat ini belum mengkhawatirkan. "Belum. Belum mengkhawatirkan. Kalau mengkhawatirkan asap banyak," sebut Syamsuar saat diwawancarai wartawan usai peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, Rabu (31/7/2019) lalu.

Dia selaku Komandan Satgas Karhutla Riau mengaku saat ini beberapa titik api sedang dilakukan pemadaman. Salah satunya kebakaran lahan gambut di Kabupaten Pelalawan. 

"Kami konsen pemadaman di Pelalawan. Kami harapkan segera padam. Kalau (titik api) di Siak sudah padam," sebut Syamsuar. 

Mantan Bupati Siak ini, juga mengaku akan turun ke kampung-kampung untuk menyampaikan ke masyarakat terkait larangan membakar hutan dan lahan. Hal ini mengingat musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga Oktober 2019.

"Kami juga harus turun ke kampung-kampung, terutama ke desa-desa yang rawan terbakar. Jadi kami sampaikan langsung ke masyarakat supaya tidak membakar saat membuka atau membersihkan lahan," kata Syamsuar. (R07)

Sumber: Media Center Riau, Kompas.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index