Menteri Basuki Semangati Para Karyawan HKI di Proyek Tol Pekanbaru-Dumai

Menteri Basuki Semangati Para Karyawan HKI di Proyek Tol Pekanbaru-Dumai

BENGKALIS (RIAUSKY.COM) - Dampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Riau, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyempatkan dirinya berkunjung ke salah satu kantor proyek PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) di Seksi 4 yang terletak di Muajalelo, Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

Salah satu karyawan HKI di kantor proyek tersebut yang bernama Hendra, memberikan kesaksian akan momen langka tersebut dan mengungkapkan kegembiraannya bahwa tempat mereka bekerja sehari-hari dikunjungi oleh Menteri Basuki. 

"Iya, beliau berkunjung dan masuk ke tempat kerja dan ngobrol sama kita-kita," kata Hendra.

Hendra lebih lanjut mengungkapkan bahwa Menteri Basuki banyak memberikan motivasi dan semangat untuk seluruh karyawan HKI yang berada di garis terdepan dalam pembangunan Jalan Tol Permai ini. 

"Tadi pak Menteri menyampaikan kalau seorang engineer harus punya karakter yang kuat, berani, dan memiliki rasa seni,” ungkap Hendra. 

Menteri Basuki pun mengatakan, kata Hendra, yang dimaksud kuat adalah kuat secara fisik dan mental karena bekerja di lapangan. 

“Berani kata pak Menteri, berhubungan dengan integritas,” tambahnya. 

Terkait rasa seni, Menteri Basuki mengungkapkan bahwa seorang engineer harus inovatif karena desain pekerjaan yang ada di atas kertas tidak bisa serta-merta diterapkan di lapangan. “Perlu penyesuaian dan inovasi yang terus-menerus kata pak Menteri, beliau juga bilang kalau seorang engineer harus memadukan jiwa engineer-nya dengan seni,” tutur Hendra.

Perbincangan hangat dengan Menteri Basuki tidak berakhir sampai situ, Hendra menjelaskan bahwa Menteri Basuki menekankan pentingnya menyerap semua pengalaman yang didapat selama bekerja di lapangan. 

“Beliau menyampaikan bahwa tidak banyak engineer yang berkesempatan bekerja membangun jalan tol, sehingga pesan beliau adalah kita semua harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” tambah Hendra. Hal ini disebabkan karena masih banyak sekali hal yang bisa dipelajari dan dikembangkan. 

“Pak Menteri juga menyampaikan bahwa sisa Jalan Tol Trans-Sumatera yang masih harus dibangun masih panjang, kurang lebih 1.800 km lagi, beliau berharap dalam pembangunan itu dapat muncul inovasi-inovasi baru yang dapat mengembangkan metode pelaksanaan pengembangan jalan tol di Indonesia,” katanya. (R14/MCRiau)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index