Baru Tiga Jam Dirazia Polisi, Aktifitas PETI Kembali Beroperasi di Gunung Kesiangan

Baru Tiga Jam Dirazia Polisi, Aktifitas PETI Kembali Beroperasi di Gunung Kesiangan
Sejumlah lokasi penambangan emas liar dibakar aparat kepolisian saat razia. Namun tak menghentikan kegiatan ilegal merusak lingkungan itu.Foto: istimewa

TELUKKUANTAN (RIAUSKY.COM)- Para pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)  di Gunung Kesiangan, Kecamatan Benai, Kuansing  benar-benar degil.

Hanya berselang beberapa jam tim gabungan Polres Kuansing dan Polsek Benai melakukan razia penambang, mereka kembali beraktivitas. 

Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, berselang beberapa jam setelah dilakukan razia oleh aparat kepolisian, aktifitas PETI kembali beroperasi.

Dari informasi yang dihimpun wartawan di sekitar lokasi yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari  rumah Kepala Desa Gunung Kesiang.

Warga sendiri mengeluhkan tentang aktivitas penambangan yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari persawahan masyarakat. 

Warga khawatir, aktivitas penambangan tersebut akan merusak lingkungan, khususnya aliran sungai yang kondisinya kini semakin mengkhawatirkan. 

Disamping meresahkan, lokasi tambang emas ilegal juga berada di pemukiman penduduk, bahkan membuat masyarakat geram akan aksi ilegal tersebut yang tidak diberi sanksi hukum.

Aktivitas penambang tidak hanya dilakukan pada siang hari saja bahkan kegiatan itu juga di lakukan pada malam hari, sehingga mengganggu jam istirahat penduduk.

Desa tetangga, di Banjar Lopak  pun merasa keberatan akan aksi PETI tersebut.

Meskipun aktivitas peti tersebut telah dilakukan razia, tampaknya pemilik dompeng tersebut tidak menghiraukan atas apa yang telah dilakukan oleh pihak berwajib, bahkan kini terus berlanjut melakukan aktifitas ilegal yang merupakan melanggar hukum.

Terlebihnya lagi, masyarakat enggan melaporkan.

"Kami berharap kepada pemerintah dan penegak hukum, terutama bapak kapolres, agar dapat turun langsung ke lokasi, baik tambang sungai maupun darat, karena sewaktu razia kemaren, sebelum aparat datang mesin nya sudah dicopot duluan, kemudian sehari siap di razia bukan malah jera, justru makin bertambah," ungkap masyarakat yang enggan disebutkan namanya karena dia takut mendapatkan ancaman.(R12)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index