Banjir, 2.481 Hektare Sawah Gagal Panen di Riau

Banjir, 2.481 Hektare Sawah Gagal Panen di Riau
Patrianov
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Banjir yang merendam sejumlah wilayah Riau menyebabkan 2.481 hektare sawah gagal panen (puso). Riau terancam mengalami penurunan produksi beras hingga 6.000 ton tahun ini.
 
"Sawah yang rusak akibat banjir jelas berpengaruh terhadap produksi beras tahun ini," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Riau Patrianov, Selasa (16/2).
 
Patrianov menyebutkan, luas lahan sawah yang sudah ditanami di Riau saat ini mencapai 15.521 hektare. Seluas 10.583 hektare terendam banjir akibat meluapnya sejumlah anak sungai di tiga kabupaten.
 
"Dari luas lahan yang terendam, terdapat 2.481 hektare dipastikan puso," ujarnya.
 
Menurut Patrianov, kerusakan sawah terbesar terjadi di Kuantan Singingi. Total 9637,35 hektare sawah yang ditanam di Kuantan Singingi, seluas 8007 hektare diantaranya terendam banjir. Terdapat 1.014 hektare dipastikan puso.
 
Banjir juga menenggelamkan petakan sawah di Kampar. Dari 2.805 hektare sawah yang sudah ditanam, 2.336 hektare diantaranya terendam banjir. Sebanyak 1.434 hektare sawah dipastikan puso.
 
Sedangkan di Indragiri Hulu, dari 464 hektare sawah yang sudah ditanam, terdapat 65 hektare terendam banjir. Sebanyak 16 hektare mengalami puso
 
Menurut Patrianov, rusaknya petakan sawah seluas 2.481 hektare di Riau dikhawatirkan berpengaruh terhadap penurunan produksi beras Riau. Diperkirakan Riau kehilangan produksi beras mencapai 6000 Ton dampak bencana banjir.
 
Jumlah sawah puso Patrianov menambahkan, diperkirakan bakal terus bertambah mengingat banjir di dua Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi belum surut akibat meluapnya sungai Batang Kuantan.
 
Meski demikian kata Patrianov, Riau masih optimistis dapat memenuhi target produksi beras tahun 2016 sebanyak 406.996 ton. Sebab kata dia, dari pengalaman sebelumnya, Riau juga sempat mengalami gagal panen ribuan hektare sawah.
 
Namun target produksi tetap terpenuhi bahkan meningkat 2,5 persen dari tahun 2014 sebanyak 393.917 ton di tahun 2015. "Petani masih memiliki kesempatan melakukan penanaman kembali pada periode Maret nanti," ujarnya.
 
Agar target produksi tetap terpenuhi kata dia, pemerintah daerah bakal menyalurkan 25 kilogram bibit padi untuk satu hektare sawah yang terendam banjir tersebut. Bibit padi akan disalurkan melalui program bibit nasioanal yang telah dianggarkan Kementerian Pertanian melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara. (R02/TEM) 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index