Kedubes Prancis Laporkan Kecaman Jokowi ke Presiden Emmanuel Macron

Kedubes Prancis Laporkan Kecaman Jokowi ke Presiden Emmanuel Macron
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan sikap pemerintah Indonesia terhadap pernyataan Presiden Prancis.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Presiden Jokowi mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas komentarnya tentang Islam. Menurut Jokowi, pernyataan Macron menghina pemeluk agama tersebut. 

Pada 16 Oktober 2020, seorang guru di Prancis dibunuh di tengah jalan oleh teroris akibat membahas karikatur Nabi Muhammad di kelas. Presiden Macron mengkritik aksi itu sebagai tindakan Islam radikal. 

"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Jokowi saat konferensi pers secara virtual dari Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (31/10/2020).

"Kedutaan besar Prancis sudah mendengar pernyataan Presiden RI, Bapak Joko Widodo, yang diucapkan tadi siang, dan sudah menyampaikan pernyataan tersebut ke pemerintah Prancis di Paris," ujar pihak Kedubes Prancis sebagaimana dilansir dari  Liputan6.com, Sabtu malam (31/10/2020). 

Rencananya, Kedubes Prancis akan didemo awal pekan depan. Terkait hal tersebut, pihak kedubes enggan berkomentar.

Hubungan Jokowi dan Macron sebetulnya cukup hangat. Macron memang belum pernah ke Indonesia, tetapi ia sudah bertemu Jokowi di acara internasional.

Pada KTT G20 2017, Jokowi mengajak Macron membuat vlog bersama. Presiden Prancis itu menyebut Jokowi sebagai "my friend."

Kecaman Jokowi

Sebelumnya, siang tadi, Presiden Joko Widodo mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang memakan korban jiwa.

Presiden Jokowi juga mengecam keras  pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang  menghina agama Islam dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Hal tersebut disampaikannya selepas melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan pemuka agama di Indonesia yang dilaksanakan di Istana Negara dan disiarkan melalui akun youtube resmi Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10/2020) siang tadi. 

"Yang pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, yang telah memakan korban jiwa," ujar presiden didampingi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin juga perwakilan pemuka agama. 

"Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Perancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," tegas dia.

Dikatakan Jokowi, situasi ini bisa memecah belah persatuan antar umat beragama di dunia, di saat dunia sedang memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Dijelaskan Jokowi, ''Kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan,'' lugasnya.

Ditambahkan dia, mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar. 

''Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris, terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun,'' tegas dia lagi. 

Di penghujung pidatonya, Jokowi mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik.

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sejumlah perwakilan organisasi keagamaan.

Tampak hadir Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dan Majelis Tinggi Agama Khong Hu Cu Indonesia (Matakin).(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index