Sandiaga Optimistis BLU Candi Borobudur Padukan Cagar Budaya dan Wisata

Sandiaga Optimistis BLU Candi Borobudur Padukan Cagar Budaya dan Wisata
Sandiaga Uno

MAGELANG (RIAUSKY.COM)- Pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) Candi Borobudur akan mengintegrasikan semua sektor. Juga memadukan cagar budaya dengan kepariwisataan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan BLU nantinya akan mengintegrasikan semua pihak, termasuk pemkab dab pemprov.

"Kemarin sudah disepakati BLU-nya akan mengintegrasikan semua termasuk pemkab dan pemprov dan semua pihak masyarakat juga akan dilibatkan," kata Sandi dalam acara 'Ngopi Bersama Pegiat Pariwisata' di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (2/4/2021).

"BLU ini akan menggabungkan sisi konsep konservasi sebagai cagar budaya maupun sisi dari edukasi dan sisi dari kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Dan juga tentunya untuk Mas Tyo (Edy Setijono Direktur PT TWC), untuk teman-teman dari TWC (PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko) juga ada sisi dari bisnisnya," ujar Sandi.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati menyambut baik rencana Presiden Joko Widodo menjadikan kawasan Borobudur menjadi destinasi super prioritas. Tapi, ada PR yang harus segera dicari solusinya.

"Kami tentunya menyambut baik program prioritas Bapak Presiden kawasan Borobudur jadikan destinasi super prioritas sehingga kami melakukan langkah-langkah," kata Wiwit.

"Berdasarkan kajian kami, Candi Borobudur ini dari aspek pelestarian dengan semakin banyak pengunjung yang naik ke Candi Borobudur itu dari kajian kami dari tahun 1984 sampai 2018, data keausan tangga candi itu semakin meningkat," Wiwit menambahkan.

Wiwit menyampaikan berdasarkan perhitungan yang dilakukan kapasitas Candi Borobudur dari lantai 1 sampai 10 mampu dengan 1.256 pengunjung. Untuk itu, BKB mendorong pengunjung berkunjung di situs-situs yang berada di sekitar Candi Borobudur maupun mengunjungi desa-desa maupun balkondes yang ada.

"Nah ini, bagaimana caranya per hari ada pembatasan pengunjung. 'Apakah nanti per tingkat akan dihargai dengan harga yang berbeda ini, monggo' dan tentunya masyarakat yang tidak bisa berkunjung ini bisa disebarkan ke situs-situs yang kami punyai," ujar Wiwit.

"Jadi, kami masih mempunyai cagar budaya lainnya yang ada di sekitar Borobudur, ini baru akan kita kembangkan, akan kita manfaatkan ke situs-situs selain itu juga ke masyarakat di desa-desa sekitar Borobudur ada 20 desa," ujar Wiwit. (R02)
Sumber Berita : detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index