Anak-anak Muda di Singapura Ini Sukses Jadi Orang Terkaya, Hartanya Capai Ratusan Triliun, Ini yang Mereka Lakukan...

Anak-anak Muda di Singapura Ini Sukses Jadi Orang Terkaya, Hartanya Capai Ratusan Triliun, Ini yang Mereka Lakukan...
Eduardo Saverin, salah satu anak muda di Singapura dengan kekayaan mencapai ratusan triliun. /Sumber Foto: getty Images/ detik.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Binny Bansal menjadi salah satu anak muda yang masuk daftar 50 Orang Terkaya Singapura. 

Pada usia 38 tahun, dirinya memiliki kekayaan hingga USD1,25 juta.

Untuk capai kesuksesan, anak muda kaya Singapura memang dikenal memiliki karakter pekerja keras dan giat.

Berikut seperti dilansir dari Forbes, Sabtu (14/8/2021) anak-anak muda dan posisinya dalam daftar orang terkaya Singapura:

Urutan Terkaya: #36
Nama: Binny Bansal
Kekayaan: USD1,25 Miliar setara Rp17,9 triliun (kurs Rp14.360)
Usia: 38 Tahun

Mantan eksekutif Amazon, Binny Bansal, bekerja sama dengan Sachin Bansal pada tahun 2007. Mereka menemukan inovasi Flipkart yang menjual buku secara online.

Pasangan tersebut hanya memiliki nama keluarga yang sama namun tidak ada hubungan keluarga. Mereka patungan untuk mengumpulkan modal sebesar USD6.000 dari tabungan mereka dan mulai beroperasi dari kamar apartemen mereka.

Tahun 2018, Walmart membeli saham 77% di Flipkart seharga USD16 Miliar menurut laporan perusahaan internet terbesar di dunia.

Bansal, yang mempertahankan saham kecil di Flipkart, kini menjadi mentor berbagai perusahaan startup dari Singapura melalui perusahaan xto10x Technologies.

Dia menjadi investor utama di modal ventura, 021 Capital, yang memiliki fokus pada investasi di bioteknologi, agritech dan internet.

Urutan Terkaya: #2
Nama: Eduardo Saverin
Kekayaan: USD20,5 Miliar atau setara Rp294,3 triliun. 
Usia: 39 Tahun

Eduardo Saverin mendirikan Facebook dengan teman sekelasnya di Harvard Mark Zuckerberg pada tahun 2004.

Sekarang dia merupakan seorang pialang saham, dan masih memperoleh sebagian besar kekayaannya dari porsi kecil saham tapi bernilai di Facebook.

Tahun 2016, dia meluncurkan Modal Ventura B, dengan BCG dan Bain Capital, Raj Ganguly.

Perusahaan tersebut memiliki USD1,4 miliar dalam aset di bawah manajemennya.

Sebagai penduduk asli Brazil, Saverin menjadi warga Singapura sejak keluar dari kewarganegaraan AS pada tahun 2012 setelah IPO Facebook.

Urutan Terkaya: #47
Nama: Anthony Tan
Kekayaan: USD790 Juta atau setara Rp11,3 triliun
Usia: 39 Tahun

Anthony Tan tidak lain adalah kepala eksekutif dan pendiri dari aplikasi penguasa transportasi online Asia Tenggara, yaitu Grab. Perusahaan ini juga menjadi unicorn pertama untuk kawasan.

Tan sebenarnya memiliki kesempatan yang mudah dengan bisnis mobil keluarga yang dijalankan oleh ayahnya, Tan Heng Chew. Tapi pada tahun 2012 dia memutuskan untuk mencari jalan kesuksesannya sendiri.

Grab kini sudah memiliki layanan di delapan negara dan telah berkembang menyediakan layanan untuk taksi, sepeda motor, jasa kurir, hingga melakukan penelitian dan pengembangan perangkat lunak.

Investor Grab termasuk Softbank, Didi Chuxing, dan Toyota. Uber memperoleh saham setelah Grab membeli operasi bisnisnya di tahun 2018.

Pada bulan April 2021, Tan mengumumkan aksi IPO untuk Grab di AS dengan penggabungan perusahaan untuk akuisisi khusus yang memiliki nilai hingga USD40 Miliar.

Urutan Terkaya: #13
Nama: David Chen
Kekayaan: USD3,1Miliar
Usia: 40 Tahun

David Chen adalah salah satu pendiri dari perusahaan Game dan e-commerce, yaitu Sea. Mereka dikenal dengan mobile game yang sangat booming, Free Fire.

Dia juga seorang kepala produk dari Shopee, unit e-commerce, dan terdaftar bursa saham NYSE New York. Sebelumnya, dia seorang kepala staf operasi dan kepala staf di Sea.

Chen mendirikan Sea di tahun 2009 dengan Forrest Li dan Gang Ye. Dimana keduanya juga masuk daftar miliarder.

Sebagai seorang alumni teknik komputer, Chen bekerja dengan Temasek-pemilik operator PSA Corp sebelum dia memutuskan menjadi pengusaha.

Urutan Terkaya: #7
Nama: Gang Ye
Kekayaan: USD10,3 Miliar
Usia: 41 tahun

Gang Ye mendirikan game online dan firma perdagangan, Sea, bersama Forrest Li.

Dia sudah menjadi kepala operasional sejak Januari 2017, mengikuti perannya sebelumnya sebagai kepala divisi teknologi.

Dia sebelumnya bekerja di badan pembangunan ekonomi Singapura dan perusahaan kelapa sawit besar Wilmar International.

Didukung oleh Tencent, yang sekarang memiliki 20% saham, investor lain dari Sea mencakup perusahaan ekuitas swasta Atlantic. 

Dia memegang gelar S3 dalam ilmu komputer dan ekonomi dari universitas Carnegie Mellon.(R02)

Sumber Berita: okezone.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index