'Harta Karun' Afghanistan Rp 43.000 Triliun Sekarang di Tangan Taliban!

'Harta Karun' Afghanistan Rp 43.000 Triliun  Sekarang di Tangan Taliban!
Pemimpin Taliban saat mengumumkan menguasai istana Presiden Afghanistan./ Sumber Foto: tangkapan layar Aljazeera

JAKARTA (RIAUSKY.COM)-  Afghanistan dikenal sebagai negara yang kaya dengan tambang dan sumber daya alam (SDA). Beberapa di antaranya masih dalam kondisi tambang utuh dengan energi 'harta karun' lain yang jumlahnya hampir US$ 3 triliun atau setara dengan Rp 43.163 triliun (kurs dolar Rp 14.387).

Dikutip detik.com  dari Khama, Senin (16/8/2021), berdasarkan penyelidikan geological yang dilakukan sepuluh tahun lalu di Amerika Serikat (AS), diperkirakan total nilai tambang dan SDA Afghanistan adalah US$ 1.000 miliar (Rp 14.388 triliun).

Beberapa sumber daya alam yang dimiliki Afghanistan dan termasuk yang paling penting di antaranya adalah emas, perak, dan plutonium, sejumlah besar uranium, tantalum, bauksit, gas alam, garam, batu logam, tembaga, perak, kromium, timah, bedak, belerang, batu bara, barit, dan seng.

Karena ada kelangkaan sumber daya ini di seluruh dunia, mereka telah menarik perhatian khusus dunia ke Afghanistan termasuk Amerika Serikat. 

SDA Afghanistan menjadi harapan terbesar negara untuk mengembangkan ekonominya dan bebas dari ketergantungan ekonomi pada negara lain.

Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afganistan juga memperkirakan tambang dan sumber daya alam Afganistan senilai US$3 triliun. Pihaknya telah menemukan 1.400 titik yang memiliki berbagai jenis sumber daya alam seperti gas alam, batu bara, garam, uranium, tembaga, emas, dan perak.

Gas alam sebagian besar ditemukan di provinsi utara Balkh, Shebirghan, dan Saripol yang diperkirakan mencapai 100 hingga 500 miliar meter kubik. 

Dalam penyelidikan terbaru yang dilakukan oleh NASA, ada lebih dari seratus zona minyak dan gas di Afghanistan.

Sementara itu, dalam laporan terbaru British Petroleum, kapasitas minyak Afghanistan diperkirakan dari 250 hingga 300 barel per hari yang memungkinkan Afghanistan memperoleh US$ 9 miliar dan US$ 100 juta per tahun dari sumber daya tersebut.

Para pejabat di De Afghanistan Bank (bank sentral) mengatakan bahwa Afghanistan membutuhkan enam sampai tujuh miliar dolar untuk pertumbuhan ekonominya yang sumber daya alamnya dianggap sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang baik.

Sumber Daya Alam yang Ditahan Taliban

Taliban telah mendapat manfaat dari penggalian ranjau secara ilegal di provinsi Badakhshan. Kelompok ini juga menambang perak dan emas dan menggali tambang secara ilegal.

Mereka juga sedang menggali emas di distrik Raghistan dan Kohistan, distrik Yaftal-e-Bala penuh dengan batu rubi. Mereka pun saat ini mengendalikan daerah tersebut dan menambang batu rubi di sana.

Menurut penduduk lokal provinsi Badakhshan, Taliban sekarang menggali satu ons emas di 180 daerah berbeda setiap hari. Sumber daya alam di provinsi Panjsher meliputi batu mulia dan semi mulia, tambang logam, tambang kelereng, dan tambang bahan bangunan.

Beberapa provinsi lain yang berada di bawah kendali Taliban juga mengandung sumber daya alam yang sangat banyak. Di provinsi Baghlan misalnya, terdapat tambang batubara, emas, timah, plesteran dan granit.

Kemudian di provinsi Helmand. Berdasarkan survei geologi yang dilakukan oleh pejabat setempat, provinsi Helmand memiliki banyak tambang dan sumber daya alam seperti, muskovit di Balishang, batu hias di Malek Dokan dan Arbo, air raksa di Baghlan, kelereng, air mineral di Kajaki, dan pegmatit di Sangwal yang saat ini berada di bawah kendali Taliban.

Di provinsi Herat, Taliban berhasil menahan sumber daya alam berupa tambang besi di Tagab, gunung Pod, dan Palangsor, tambang tembaga di Shaida, Simkoh, tinny di Fostak, emas di Enjeel, dan tambang bismut.(R04)

Sumber Berita: detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index