''Di Depan Mata Saja Terbakar, Apalagi yang di Dal

Pangdam Marahi Dandim Terkait Kebakaran Lahan dan Hutan di Dumai

Pangdam Marahi Dandim Terkait Kebakaran Lahan dan Hutan di Dumai
Kondisi kebakaran hutan dan lahan di Dumai. Foto: riauone.com
DUMAI (RIAUSKY.COM)- Langkah Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyjk Pusung ini patut diacungkan jempol. Begitu tak inginnya dia terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah teritorialnya, dia mengeluarkan ultimatum bukan saja kepada Dandim, namun juga pejabat dinas terkait di daerah. 
 
''Kalau tidak bisa mengatasi persoalan ini, kamu bisa pindah secepatnya,'' tegasnya kepada Komandan kodim 0320 Dumai, Letkol Kav. Rendra Andrian Siagian saat melakukan peninjauan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Dumai, Senin, 7 Maret 2016.
 
Saat itu, Pangdam bahkan mengatakan dia tidak sedang ingin berseremonial. ''Tak penting itu seremoni untuk melihat kebakaran hutan dan lahan. Yang penting, aksi nyata, padamkan!'' tegas dia dihadapan Plt. Gubernur Riau, Arsyad Juliandi Rachman, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Nurendi MSi (Han), Kapolda Riau Pol Dolly B.Hermawan,  Wakil Walikota Dumai Eko Suharjo serta Camat dan Lurah se Kota Dumai.
 
Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Lodewyjk Pusung memang datang khusus ke Dumai demi mengetahui kebakaran yang terjadi di Dumai, salah satunya di Pinang Kampai. Dia datang menggunakan dua unit helikopter milik TNI Angkatan Darat. Selain meninjau kebakaran di Pinang kampai, Pangdam juga meninjau lokasi kebakaran di Kampung Paman Jaya, Dumai Timur.
 
Beserta rombongan ke Kota Dumai menggunakan dua helikopter dan salah satunya Helikopter milik TNI AD tersebut hanya kusus untuk melihat Karlahut di Kota Dumai. 
 
Tidak berapa lama Pangdam I Bukit Barisan beserta rombongan langsung meninggalkan bandara Pinang Kampai Dumai untuk menuju ke lokasi Karlahut yang berada di Kampung H Paman Jaya Kecamatan Dumai Timur.
 
Kemarahan Pangdam I Bukit Barisan ternyata  tidak hanya ditujukan kepada Komandan Dandim 0320 Dumai saja, namun juga Kepala Dinas Pertaninan, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kota Dumai, Dwi Oristyawan. Karena penanganan karlahut merupakan tanggungjawab dinas tersebut. 
 
"Mana orang Dinas Kehutanan di sini, berapa banyak anak buahnya yang terjun ke lapangan, perlu diketahui TNI dan Polisi sifatnya cuma membantu dan bukan pembantu dalam penanganan masalah ini," tegasnya di hadapan camat dan lurah saat berada di Bandara Pinang Kampai seperti dilansir dari riauone. 
 
Beruntung saja marah-marah yang dilakukan Pangdam I BB Mayjen L Pusung, Kapolda Riau, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan dan juga Plt Gubenur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, tidak terlihat hadir Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Kadistanbunhut) Dumai Dwi Oristyawan. 
 
Pangdam I BB juga menyampaikan, bahwa saat ini unsur TNI dan Polisi masih terkendala dalam melakukan penanganan Karlahut Riau kususnya di Dumai, bahkan tidak sedikitpun perhatian pemerintah setempat dalam membantu kinerja pesonil dilapangan. 
 
"Kalau bapak-bapak mau tahu, anggota kami dilapangan yang memadamkan api hanya butuh makan itupun tidak diperhatikan, anggaran kami sangat kecil. Inilah yang saya prihatinkan terhadap kepedulian pemerintah dalam masalah kebakaran lahan terjadi," ungkapnya. 
 
Selain itu dirinya menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau gagal dalam melakukan sosialisasi dan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal tersebut mengingat saat ini sebagian wilayah di Provinsi Riau sudah mulai terbakar. 
 
''Baru 6 bulan yang lalu datang ke Riau dalam menangani masalah yang sama, kini sudah terbakar lagi, Saya akan melaporkan kondisi ini ke Pemerintah Pusat, terutama terhadap kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Riau yang dinilai melempem dan lamban,'' tegasnya. 
 
''Kalau rakyat yang membakar, berarti sosialisasi gagal dilaksanakan, sekarang pertanyaannya, sosialisasi itu sampai atau tidak, jadi tidak salah jika Pusat mengatakan Riau gagal dalam menangani masalah kebakaran lahan itu,'' pungkasnya.(R01/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index