Dirjen Penyelenggaraan Haji Kemenag Belum Bisa Pastikan Kapan Jemaah Umrah Indonesia

Dirjen Penyelenggaraan Haji Kemenag Belum Bisa Pastikan Kapan Jemaah Umrah Indonesia
Pelaksanaan ibadah umrah.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief menegaskan pihaknya belum bisa memastikan kapan jadwal pasti pemberangkatan Umrah bagi calon jamaah asal Indonesia ke Saudi Arabia.

Hal itu disampaikan menyusul otoritas Indonesia dan Arab Saudi yang menandatangani nota diplomatik untuk pelaksanaan umrah.

"Sampai saat ini belum ada (kepastian jadwal pemberangkatan). Itu pemerintah Saudi yang menentukan," kata Hilman dilansir dari  CNNIndonesia.com, Senin (11/10).

Meski demikian, Hilman menegaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pelbagai ketentuan terkait pelaksanaan protokol kesehatan bagi calon jemaah asal Indonesia. 

Hal itu menunjukkan bahwa pihaknya sudah siap bila jadwal Umrah dibuka kapan saja oleh otoritas Saudi.

Ia menyatakan bahwa tim gabungan antara pihak Kemenag, Kemenkes dan Kemenlu tengah bekerja menyusun hal tersebut.

"Artinya kita harus lebih siap di Indonesia soal protokol Umrah di masa pandemi yang lebih standar. Jangan ada kesalahpahaman dan perbedaan persepsi, perbedaan ukuran antara pemerintah kita dengan yang di sana," ujarnya.

Lebih lanjut, Hilman mengungkapkan bahwa pelbagai persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas Saudi bagi calon jemaah umrah asal Indonesia belum begitu detail. Ia mencontohkan terdapat klausul persyaratan bahwa calon jemaah yang kurang memenuhi persyaratan harus dikarantina selama lima hari.

"Nah ini seperti apa? Ini yang sedang kita dalami. Apa yang kurang memenuhi syarat itu. Apakah sudah vaksin 2 kali tapi belum booster atau seperti apa?" ucapnya.

Selain itu, Hilman juga menyatakan saat ini pihaknya tengah menelaah mengenai data-data soal calon jemaah umrah yang bisa untuk beribadah ke Saudi. 

Ia juga mengatakan pihaknya masih membicarakan terkait akses sertifikat vaksin melalui aplikasi Pedulilindungi agar bisa terbaca di Saudi.

"Kita juga bicara big data. Pedulilindungi bisa dipakai enggak di Saudi? Terbaca gak. Sehingga butuh waktu satu dua minggu. Sehingga bulan depan udah banyak kepastian," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengungkap bahwa pemerintah Arab Saudi melalui nota diplomatiknya telah mengizinkan pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah Indonesia.

Izin itu diberikan mengingat laju penularan Covid-19 di Indonesia mulai membaik dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Kerajaan Saudi Arabia perihal pengaturan dimulainya kembali pelaksanaan umroh bagi jamaah Indonesia," kata Retno dalam jumpa pers virtual, Sabtu (9/10).(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index