Menteri Perdagangan Batasi Pembelian Beras SPHP di Toko Ritel Modern

Menteri Perdagangan Batasi Pembelian Beras SPHP  di  Toko Ritel Modern
Beras premium Bulog kini dijual di gerai ritel. Namun dalam kuantitas pembelian yang dibatasi.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) buka suara soal pembatasan pembelian beras premium merek SPHP di ritel modern sebanyak 10 kilogram per hari per konsumen.

Mendag Zulhas , sebagaimana dikutip dari kompas.com, mengatakan, hal ini dilakukan untuk mencegah modus oknum oplos beras. Sebab, hingga kini masih ada beberapa oknum yang mengoplos beras, kemudian dijual kembali.

“Jadi, setiap orang boleh beli beras 2 kantong (5 kilogram) atau 10 kilogram, itu maksudnya mencegah agar tidak diborong kemudian dioplos. Ada orang sekarang dia namanya usaha, walaupun ada Satgas, ada juga yang bandel,” ujar Mendag Zulhas dalam siaran pers, Sabtu (7/10/2023).

“Belinya banyak dibongkar lagi, dicampur, harganya mahal. Oleh karena itu, dibuat kebijakan (bisa) beli dua (kemasan beras). Kalau gitu dia kan enggak seberapa, (oplos beras) enggak akan terjadi. Tapi kalau dia bisa borong banyak, bisa borong 10 ton (beras), bisa dioplos sama beras medium lainnya, ” sambungnya.

Dia menilai kebijakan ini dihadirkan demi mencegah kerugian. Terlebih beras tersebut memiliki kualitas baik dengan harga yang terjangkau.

Upaya ini juga dilakukan untuk memastikan stok beras yang dikelola pemerintah aman.

“Karena ini berasnya bagus sekali, wangi. Walaupun harganya Rp 10.500, tetapi berasnya itu bagus sekali nggak kalah dari beras premium. Jadi, disinyalir ada yang membeli banyak, kemudian dioplos, dijual lagi kan kasihan, merugikan yang lainnya,” jelas Zulhas.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membatasi pembelian beras SPHP di ritel modern.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan, konsumen hanya diperbolehkan membeli paling banyak 2 karung beras SPHP ukuran 5 kilogram agar bisa sampai kepada seluruh konsumen dan tidak terjadi kelangkaan.

"(Konsumen hanya boleh beli) 2 karung per konsumen. Kami batasi karena untuk pemerataan. Karena kalau enggak nanti bakal kayak minyak goreng lagi. Barang datangnya malam, pagi sudah habis," kata Roy kepada media saat ditemui di Kebayoran Lama Jakarta, Rabu (20/9/2023).(R02)

Sumber Berita: kompas.com

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index