Sukses Tanam Sayuran di Pekarangan, Kini Ramai Dapat Kunjungan dari Sekolah-sekolah

Sukses Tanam Sayuran di Pekarangan, Kini Ramai Dapat Kunjungan dari Sekolah-sekolah
Selain bibit sayuran dan buah, KWT Pelita Hati juga mendamaptkan bantuan berupa bibit lele dan telah pula berhasil dipanen.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Bila anda melintas di Jalan Melati III di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, pastinya sering melihat aneka jenis  sayuran dan buah ditanam di atas lahan terbatas di kawasan tersebut.

Salah satu komunitas masyarakat yang melakukan budidaya tanaman ini adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Pelita Hati.

Meski tidak seluruhnya terdiri dari kumpulan para petani profesional, namun, gabungan para ibu-ibu perkotaan ini mampu membangkitkan gairah masyarakat di sekitarnya untuk membudidayakan jenis-jenis tanaman buah dan sayur-sayuran.

Tanaman hasil pertanian yang mereka tanam pun ternyata banyak menarik perhatian warga.

Karena itulah, selain dimanfaatkan  untuk langsung berhenti dan berbelanja di tempat, akhir-akhir ini, mereka pun mulai ramai menjadi rubrik pembahasan para guru dan sekolah taman-kanak-kanak yang ingin mengajak murid-murid mereka melihat dari dekat geliat budidaya tanaman pangan dan pertanian yang mereka kelola.

Sembari melihat, para murid yang umumnya adalah anak-anak usia dini ini ditanamkan semangat untuk gemar bercocok tanam.

Mereka mendapatkan edukasi berharga dengan melihat langsung cara bercocok tanam dan bertani  yang dikelola oleh kaum ibu di KWT Pelita Hati.

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pekanbaru,  Yarnengsih Alam pun membenarkan hal tersebut.

Dia pun mengaku  senang mendapati hal tersebut.

Karena selain mampu mendukung program pemerintah untuk penguatan ketersediaan pangan, meningkatkan kesejahteraan keluarga secara ekonomi, juga sekaligus bisa memberikan edukasi positif kepada anak-anak semenjak usia dini.

Dijelaskan dia, KWT Pelita Hati termasuk salah satu KWT yang sampai hari ini masih terus aktif dalam menjalankan kegiatan bercocok tanam holtikultura seperti sayuran dan buah di Kota Pekanbaru.

Meski bukan sepenuhnya ditujukan sebagai unit produksi layaknya petani profesional, KWT yang beranggotakan 20 orang kaum ibu ini, lanjut perempuan yang akrab disapa Neneng ini, juga mempunyai produktifitas tinggi dalam mengelola lahan pertanian yang mereka garap.

Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru, kata Yarnengsih Alam, pada tahun 2023 lalu menyalurkan Program stimulasi berupa  Pemberdayaan Masyarakat dalam Keanekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal kepada KWT Pelita Hati yang diketuai ibu Soiyem ini.

Adapun program ini adalah bantuan pemerintah dalam bentuk pemberian bibit tanaman baik buah dan sayuran juga ikan yang ditujukan untuk penguatan ketahanan pangan di tengah masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan.

Bantuan inilah, yang oleh KWT Pelita Hati secara intensif dan bergulir dikelola dengan melakukan penanaman.

Ibah Sriyati, penyuluh pertanian Lapangan Kecamatan Marpoyan Damai secara terpisah mengungkapkan, KWT Pelita Hati ini berhasil memanfaatkan bantuan program yang diberikan pemerintah dengan memanfaatkan luas lahan yang terbatas.

''Mereka memanfaatkan lahan seluas 20x30 sebagai demplot dan penyemaian,'' kata wanita yang biasa disapa Ibah ini.

Karena lahan yang terbatas, KWT mensiasatinya dengan melakukan penanaman secara berkala. Sehingga waku tanamnya panjang dan jenis yang ditanam juga bisa berbeda-beda setiap bulannya.

''Beberapa waktu lalu, mereka menanam bunga kol, ternyata hasilnya sangat bagus, buahnya besar dan sehat,'' kata Ibah.

Bunga kol sendiri selama ini identik ditanam di daerah dataran tinggi. Namun, di tangan kaum ibu di KWT Pelita Hati ini, sayuran bunga kol ini bisa tumbuh dengan baik dan hasil panennya memuaskan.

Mungkin karena warga sering melihat keberhasilan penanaman oleh anggota KWT ini, akhirnya banyak yang sekarang berkunjung, khususya murid-murid sekolah taman kanak-kanak.

''Ya, buat kita tentu ini baik, karena memperkenalkan menanam di pekarangan kepada anak semenjak usia dini,'' kata Ibah.

Dengan memberikan pemahaman kepada anak-anak semenjak usia dini ini, jelas Ibah, diharapkan muncul kecintaan untuk menanam di pekarangan di sekitar rumah.

''Setahu saya, sudah sering sekolah-sekolah datang ke lokasi budidaya KWT Pelita Hati ini, dan respon mereka juga sangat baik, dan banyak membuat anak antusias. Kita harapkan ini bisa lebih meningkatkan kecintaan menanam bagi anak dan lebih memotivasi pengurus KWT untuk bisa menghasilkan komoditas tanaman baik sayuran dan buah yang  lebih baik lagi,'' kata Ibah.(*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index