Sepanjang 2017, PT Palma Inti Lestari Riau Mampu Produksi 3,5 Juta Kecambah Bibit Sawit Unggul

Sepanjang 2017, PT Palma Inti Lestari Riau Mampu Produksi 3,5 Juta Kecambah Bibit Sawit Unggul
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - PT Palma Inti Lestari (PIL), Provinsi Riau, siap menyuplai bibit sawit unggul untuk mendukung kegiatan peremajaan perkebunan sawit di Provinsi Riau dan sepanjang tahun 2017 sudah diproduksi bibit berupa kecambah sebanyak 3,5 juta butir.

"Bibit kecambah sawit unggul sebanyak 3,5 juta butir itu diantaranya sebanyak 90 persen untuk mengisi kebutuhan bibit untuk PT Duta Palma, sebanyak 5 persen untuk kebutuhan masyarakat di daerah ini dan lima persen lainnya dibakar," kata Direktur PT. Palma Inti Lestari (PIL), Reza Indriadi, di Pekanbaru, Rabu seperti dimuat Antara.

PT PIL berdiri sejak tahun 2004 merupakan perusahaan waralaba varietas, dan hingga kini masih menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang beroperasional berdasarkan kerjasama no:18/SUPER/PPKS/VII/2004.

Menurut dia, PPKS ini adalah pemilik varietas yang mereproduksi pohon induk hasil program pemuliaannya yang digunakan oleh PT PIL untuk menghasilkan benih (kecambah unggul).

Ia mengatakan, benih dihasilkan dari reproduksi tetua pilihan betina Dura Deli dan jantan Pisifera SP 540 T yang terdapat di kebun induk Bangkinang. DxP reproduksi Simalungun yang berasal dari "elite pariental lines" dihasilkan setelah penelitian tahunan yang dimulai dari tahun 2006 dari para peneliti dari PPKS Medan dan PT PIL.

"Karekteristik unggul dari tanaman ini yang menggunakan bibit unggul adalah hasil produksi dapat mencapai 12 ton TBS per hektare pada saat umur panen 24 -35 bulan. Sementara potensi CPO adalah 9 ton/Ha /tahun pada saat umur 10 tahun," katanya. 

Ia menjelaskan, untuk produkstivitas yang tinggi dengan menggunakan benih ini dapat mencapai 35 ton/ha dengan rendemen sawit 26,5 persen. Untuk produksi CPO sendiri, katanya bisa mencapai 7,6-8,5 ton/Ha/tahun, sedangkan laju pertumbuhaan tinggi tanaman bisa mencapai 70-80 cm/tahun, dengan umur panen 24 bulan. 

Bibit ini, katanya sangat toleran terhadap penyakit curvula SP dipembibitan, selain itu toleran terhadap penyakit crown disease dan populasi yang disarankan rakan 135 pokok/Ha. 

Sementara itu terkait sebanyak lima persen lainnya atau sebanyak 175 ribu butir bibit unggul yang diproduksi PT PIL Riau terpakasa dibakar.

"Bibit tersebut dibakar karena tidak tersalurkan ke usaha perkebunan milik masyarakat padahal PT PIL Kebun benih berlokasi di RT 004/Rw 006 Desa Sei Jernih LK Teratak Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar Provini Riau itu siap menyuplai bibit unggul ke masyarakat," katanya.

Apalagi, katanya pada tiap rapat koordinasi bersama Dinas Perkebunan dan Pemerintah daerah ditekankan masyarakat harus dibantu dalam penyediaan benih unggul itu.

Untuk harga, kata Reza, lebih murah cuma masyarakat masih banyak yang tidak serius melakukan penyediaan bibit unggul untuk lahan perkebunan sawit mereka yang akan diremajakan itu. (*)

Listrik Indonesia

#Kelapa Sawit

Index

Berita Lainnya

Index