Bincang Bersama Media (BBM) BI Riau

Cegah Peredaran Uang Palsu, Bank Indonesia Minta Pelaku Dihukum Berat

Cegah Peredaran Uang Palsu, Bank Indonesia Minta Pelaku Dihukum Berat
Robert Panjaitan

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Peredaran uang palsu masih menjadi isu menarik hingga saat ini, meski pun data menunjukkan terjadinya penurunan kasus uang palsu selama 2017 lalu.

Hal ini juga tak tarlepas dari kerja sama bank sentral dengan aparat penegak hukum dalam upaya menekan angka peredaran uang palsu di tanah air. Dimana, rasio peredaran uang palsu pada tahun lalu menjadi 8 lembar per 1 juta uang sementara pada 2016 rasionya mencapai 13 lembar per 1 juta..

"Tapi bukan berarti hal tersebut bukan sesuatu yang mengkhawatirkan, 1 lembar per 1 juta uang pun sebenarnya itu masalah," kata Robert Panjaitan dari Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia saat berbicara dalam Bincang Bersama Media (BBM) di Pekanbaru Riau, Kamis (22/3/2018).

Namun demikian, ia cukup meyayangkan sanksi hukum yang selama ini diterima oleh para para pelaku pemalsuan dan pengedar uang palsu di Indonesia. "Harusnya kan bisa dihukum berat, oleh karena itu, sanksi yang dikenakan yakni terkait Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang," katanya.

Ia pun berharap, sanksi berat akan membuat efek jera pada pelaku. Hukuman tersebut juga diharapkan dapat mengurangi aktivitas masyarakat lain yang ingin melakukan hal serupa. 

Namun di luar persoalan hukum, BI katanya terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai uang palsu hal ini juga bertujuan untuk mempersempit kesempatannya pelaku kejahatan pemalsuan uang.

Sebagai catatan, pada 2017 lalu, Bank Indonesia juga telah melakukan edukasi terkait peredaran uang palsu secara masif hingga 329 kegiatan dengan melibatkan peserta atau masyarakat sebanyak 90.448 orang. Kemudian, dari sisi penindakan, telah diproses 28 kasus temuan uang palsu pada tahun 2017, dengan total barang bukti sebanyak 2.815 lembar pecahan Rp 100.000 dan 2.692 lembar pecahan Rp 50.000. (*)

Listrik Indonesia

#Bank Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index