Pasca penganiayaan Terhadap Wartawan Riauonline.co

Sempat Pingsan, Zuhdi Akhirnya Dirawat di 311 Syafira

Sempat Pingsan, Zuhdi Akhirnya Dirawat di 311 Syafira
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Zuhdi Febrianto, wartawan Riauonline.com yang dipukuli oleh puluhan anggota kepolisian saat melakukan peliputan di arena Kongres HMI di Gelanggang remaja Pekanbaru dilaporkan pingsan saat tiba di Rumah Sakit Bersalin Syafira. 
 
Meski sudah mendapat penanganan dari pihak medis rumah sakit, namun, Zuhdi sempat pingsan beberapa saat, sehingga akhirnya pihak medis merekomendasikan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit. 
 
''Ya, kondisinya memang sempat pingsan. Karena itu diminta untuk dirawat,''ungkap Fakhrurrozi, Pemred RiauOnline.com yang juga Ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia sesaat setelah menerima kedatangan Wakapolresta Pekanbaru, Sugeng Putut Wicaksono SIK di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Syafira, Sabtu (5/12/2015) sore.
 
Zuhdi mendapat dua jahitan dibagian kepala, sementara pada beberapa bagian tubuhnya terlihat memar-memar karena dipukul dan ditendang oleh puluhan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan di gerbang Gelanggang Remaja. 
 
''Kalau luka di kepala sudah dijahit, tapi kalau efek lainnya, kita masih tunggu hasil rekan medis terhadap kondisi tubuh Zuhdi oleh pihak rumah sakit. Sementara dia dirawat di kamar 311,''ungkap Rozi lagi. 
 
 
Dalam kesempatan itu, Wakapolresta Pekanbaru Sugeng putut Wicaksono yang juga didampingi Wadir Sabhara Polda Riau, AKBP Indra menyampaikan permohonan maafnya atas insiden yang terjadi terhadap Zuhdi. 
 
Putut menyebutkan kalau dalam situasi tersebut anggotanya dalam kondisi lelah karena sudah beberapa hari ini melakukan tugas pengamanan di lokasi kongres, disamping juga ada serangkaian kewajiban lain untuk membantu pengamanan pelaksanaan pilkada di kabupaten dan kota di Riau.
 
''Kami akan membantu biaya perobatan terhadap Zuhdi hingga sembuh dan kami berharap tidak ada rasa tidak mengenakkan lagi setelah ini,''ucap  Putut.
 
Dalam kasus penganiaan terhadap Zuhdi, dari pantauan riausky.com, ada sejumlah oknum aparat berseragam yang memang sengaja membakar emosi massa yang berada di luar pagar dengan memukul-mukulkan besi dan memaki-maki peserta di luar pagar. 
 
Bahkan petugas dengan tanpa segan-segan menghunjamkan pukulan dengan sekuat tenaga, tendangan dan pijakan kepada mahasiswa yang hanya bermasalah secara administrasi dalam kepesertaan kongres, dikarenakan adanya mandat ganda, termasuk Zuhdi yang pada saat itu sedang meliput peristiwa penganiayaan terhadap Ikmal Fauzi Lubis yang dijadikan bulan-bulanan pukulan benda tumpul serta sepatu laras dan PDH aparat kepolisian. 
 
Bahkan, oknum polisi juga terlihat nyaris memukuli anggota Kohati (HMI-Wati) yang sedang duduk dan berbicara dengan gerombolan penggembira di rerumputan di luar pagar Gelanggang Remaja. 
 
Anggota Kohati yang coba melawan bahkan sempat marah dengan tindak represif aparat kepolisian yang dianggap sudah diluar batas kewajaran dan terkesan sengaja memanas-manasi suasana di luar arena kongres dimana disana bukan saja ada kalangan mahasiswa, namun juga kalangan wartawan, masyarakat umum  yang tidak diperkenankan masuk ke arena kongres.
 
''Kau ini polisi atau apa. Kalau kau berani, pukul saya, pukul, kalau kau berani. Jangan kau sakiti kami. Ini arena kami, kau hanya mengamankan saja, jadi jangan kau sakiti kami, atau pukul saja saya kalau berani,''ungkap oknum Kohati itu dengan logat dari daerah Indonesia timur.(R04)  

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index