Meski Punya Banyak Mobil Emas, Ternyata Ini Harta Paling Berharga Bagi Miliarder Arab Saudi

Meski Punya Banyak Mobil Emas, Ternyata Ini Harta Paling Berharga Bagi Miliarder Arab Saudi
Koleksi mobil emas Turki Bin Abdullah, miliarder Arab Saudi
LONDON (RIAUSKY.COM) - Turki Bin Abdullah, miliarder Arab Saudi yang memamerkan mobil-mobil mewah berlapis emas di London membuat pengakuan mengejutkan. Pria berjuluk “Pangeran Playboy” ini mengungkap rahasia gaya hidup glamor yang membetot perhatian masyarakat dunia.
 
Turki memang punya harta berlimpah. Pemuda 23 tahun ini baru saja memamerkan kekayaannya selama liburan musim panas di London, Inggris. Koleksi mobil emas, termasuk Bentley, Mercy, Lamborghini, dan Rolls-Royce, dia geber di jalanan ibukota negeri Ratu Elizabeth itu.
 
Namun, dalam sebuah wawancara -yang dilakukan untuk pertama kalinya– dia mengaku bukan itu harta yang paling berharga. Bukan mobil emas lengkap dengan pengawalnya itu. Bagi dia, harta paling berharga yang dimiliki adalah ibunya.
 
Dia mengatakan, mobil adalah “kegemaran”. Dia dapatkan kemewahan itu dari sang ayah yang “Membelikan apa yang aku inginkan,” kata Turki.
 
Porsche 911 menjadi mobil mewah perdana yang dia pamerkan di jalanan London. Harga termurah mobil itu sekitar Rp 3,3 miliar. Dia keluarkan uang miliaran rupiah untuk modifikasi, termasuk mengubah cat dengan selera. Saban hari uang Rp 1 juta dia keluarkan untuk tips petugas parkir.
 
Namun, dia mengaku tak nyaman dengan sorotan tersebut. Dia tak senang menjadi pusat perhatian. Saban keluar hotel, “Terlalu banyak orang mengerumuni.”
 
Turki punya tujuh mobil mewah berlapis emas. Namun hanya membawa empat saat berlibur ke London pada musim panas ini. Mobil-mobil mewah itu tak hanya diisi manusia, melainkan juga cheetah.
 
Banyak orang di London menganggap ulah Turki dengan mobil mewahnya ini kerap melanggar aturan dan anti-sosial.
 
Atas tudingan tersebut, Turki tak terima. Dia berkata telah dicitrakan buruk dan harus menanggung denda parkir yang banyak selama di London. Dia mengaku tak pernah melanggar hukum.
 
“Aku berada di London selama dua bulan, jika aku melanggar hukum seperti yang dikatakan beberapa orang, Britania punya pemerintah dan polisi, mereka tak akan mengizinkan aku berkendara jika aku melanggar hukum,” kata Turki.
 
Dia menambahkan, tak pernah mendapat tilang atau melanggar lampu merah. Jika melakukan pelanggaran, kata dia, pasti polisi akan bertindak.
 
“Jika aku melakukan suatu kesalahan mereka akan menghentikanku, tapi mereka tidak menghentikan aku karena aku tidak melakukan tindakan ilegal,” tambah dia. (R02/SUN/DRM)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index