Polisi Selidiki Pelaku Pembunuhan

Begini Kronologis Kericuhan Berdarah di Kafe Rita Arifin Ahmad Pekanbaru yang Tewaskan Dua Pemuda...

Begini Kronologis Kericuhan Berdarah  di Kafe Rita Arifin Ahmad Pekanbaru  yang Tewaskan Dua Pemuda...
Korban dievakuasi oleh personel kepolisian dari kamar tempat mereka ditemukan tewas bersimbah darah.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Petugas gabungan dari Polsek Bukit Raya, Polresta Pekanbaru, dan Ditreskrimum Polda Riau langsung melakukan penyisiran di kamar hotel di depan Kafe Rita.

Tempat dua pria bernama Ade dan Novrizal ditemukan tewas bersimbah darah setelah mengalami luka tusuk.

Satu persatu kamar hotel kecil itu disisir oleh petugas. Diduga, pelaku penusukan sempat memesan kamar di hotel tersebut.

Sampai akhirnya pada satu kamar yang berisi orang. Saat petugas meminta agar pintu dibuka, penghuni kamar enggan membukanya.

Petugas padahal telah berupaya dengan menggedor-gedor pintu kamar. Bahkan sampai mengancam akan mendobrak pintu kamar.

Alhasil setelah beberapa lama menunggu, penghuni kamar membukakan pintu. Petugas pun masuk ke dalam.

Didapatilah sepasang pria dan wanita bukan suami istri. Diduga, mereka mengenali pelaku yang melakukan penusukan tersebut.

Setelah diintrogasi awal, pria dan wanita yang tak diketahui identitasnya itu dibawa petugas untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, dua orang pria masing-masing bernama Ade dan Novrizal, tewas dengan luka tusuk ditubuhnya.

Keduanya tewas, setelah ditikam dengan senjata tajam (sajam) jenis pisau.

Peristiwa berdarah ini terjadi di sebuah kafe bernama Kafe Rita, di kawasan Jalan Arifin Achmad, di samping Hotel Green, Kamis (20/9/2018) sekitar pukul 04.30 WIB. (*)


Seorang Wanita Ikut Jadi Korban
Ema, wanita yang selamat dari aksi penusukan yang dilakukan seorang pria bersama dua temannya di depan kafe tempatnya bekerja, membeberkan kronologi terkait peristiwa berdarah tersebut.

Disebutkan dia, sekitar pukul 04.30 WIB, saat itu dia dan seorang temannya, Ita, hendak menutup kafe.

Saat itu dua orang pengunjung, Ade dan Toni masih berada di dalam.

Mereka juga hendak pulang.

Namun tiba-tiba, tiga orang pria yang menurut Ema tengah dalam kondisi mabuk, datang ke kafe.

Saat mereka hendak masuk, Ema pun menyampaikan jika kafe sudah mau tutup.

Namun ketiganya bersikeras hendak masuk.

Melihat hal itu, dua orang pengunjung Ade dan Toni, membantu menjelaskan jika kafe sudah tutup.

Ketiga pelaku tiba-tiba meradang, mereka tak terima.

Mereka tak suka, lantaran menganggap dua pengunjung tersebut ikut campur.

"Kalau ndak senang ya main kita keluar," ujar Ema, menirukan perkataan salah seorang pelaku saat itu.

"Jangan kayak gitu lah bang, kita kan ndak ada masalah," kata Ema, mengingat jawaban dari korban.

Peristiwa pun berlanjut dengan adu mulut dan cekcok, tepat di depan pintu kafe yang merupakan bangunan ruko dua lantai itu.

Kemudian, salah seorang pelaku disebutkan Ema mengeluarkan senjata tajam (sajam) berupa sejenis pisau.

Dengan membabi buta, pelaku pun menusukkannya ke tubuh kedua korban, yakni Ade dan Toni.

Rekan Ema bernama Ita, juga terkena pisau di bagian tangan.

"Saya langsung ditarik sama Ade biar nggak kena juga, disuruh masuk ke kamar sembunyi," tutur Ema.

Ade dan Toni pun berlari ke dalam kafe dan naik ke lantai dua, bermaksud menghindar dari serangan pelaku.

Sedangkan ketiga pelaku, melarikan diri dengan dua sepeda motor jenis matic.

Kedua korban akhirnya ambruk dan meninggal dunia di lantai 2 kafe, lantaran kehabisan darah.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto yang langsung meninjau ke lokasi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Terjadi keributan, salah satu pelaku dari tiga orang melakukan penusukan," sebut Kapolresta.

2 orang diantaranya merupakan laki-laki, meninggal di TKP.

Sedangkan 1 korban merupakan wanita, dalam perawatan di RS.

"Kejadiannya di lantai 1, korban menyelamakan diri ke lantai 2," kata Susanto.

"Dari kasat mata ada luka tusuk, tapi biar hasil autopsi dari tim dokter yang menentukan penyebab kematian dan perkenaan tusukannya," sambung Susanto lagi.

Sementara yang diamankan oleh kepolisian sebagai barang bukti adalah sepeda motor korban, dan handphone.

"Apakah ada keterkaitan dengan kejadian atau tidak, sedang kita dalami," pungkasnya.(*)

 

Sumber Berita: Tribun Pekanbaru

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index