Supaya Tak Terkesan Digoreng, Sebelum Dahnil Anzar, Harusnya Polisi Periksa Kemenpora dan GP Ansor

Supaya Tak Terkesan Digoreng, Sebelum Dahnil Anzar, Harusnya Polisi Periksa Kemenpora dan GP Ansor
Presiden Joko Widodo ikut hadir pada pelaksanaan Kemah Pemuda Islam di kompleks Candi Prambanan. Foto: Gus Yaqud/internet.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Pemeriksaan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak lebih heboh dibanding pihak lain yang terkait acara Kemah Nasional Pemuda Islam Indonesia.

"Sehingga wajar jika publik menilai ada yang sengaja menggoreng isu terutama posisi Dahnil sebagai koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandiaga," kata analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/11/2018).

Acara Kemah Nasional Pemuda Islam diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Selain Pemuda Muhammadiyah acara melibatkan Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Adi mengatakan kepolisian harusnya jangan hanya memeriksa Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor, tetapi juga pihak Kemenpora sebagai inisiator sekaligus pemberi dana. Perlu diperjelas apakah dalam pemberian dana untuk acara Kemenpora sudah melalui prosedur adminitrasi.

"Justru di hulu itulah yang harus diaudit karena inikan hajatannya.

Hal senada juga diungkapkanm Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin. Dia  menduga, pemeriksaan Dahnil sebagai saksi kasus dugaan korupsi dana Perkemahan Pemuda Islam hanya karena Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno itu kritis terhadap pemerintah.

"Hal yang wajar jika dia (Dahnil), diulik dan dicari-cari kesalahannya untuk melemahkan dan membungkam Dahnil," tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/11/2018).

Sebelumnya, Dahnil Azhar diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus yang terjadi pada tahun 2017. Namun, hingga kini pihak kepolisian belum melakukan pemanggilan terhadap inisator, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Imam Nahrawi merupakan politisi dari salah satu partai pendukung pemerintah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ujang pun menduga pemeriksaan terhadap Dahnil politis.

"Sudah tentu politis. Instrumen hukum sangat efektif digunakan untuk menekan lawan politik. Pola lama dan pola umum dalam politik," pungkasnya.(R03/Rmol)

Listrik Indonesia

#Dahnil Anzar

Index

Berita Lainnya

Index