MEMALUKAN, Oknum Ketua Partai Golkar di Sumatera Utara Ditangkap Terlibat Sindikat Sabu 15 Kilogram

MEMALUKAN, Oknum Ketua Partai Golkar di Sumatera Utara Ditangkap Terlibat Sindikat Sabu 15 Kilogram
Barang bukti sabu 15 kilogram dan sabu hasil tangkapan di Tanjung Balai Selatan.

TANJUNGBALAI (RIAUSKY.COM)- Aparat kepolisian menangkap  Ketua Partai Golkar Tanjung Balai Selatan, Agus Yanto. 

Dia diduga terlibat jaringan peredaran narkotika internasional sabu-sabu yang dilansir dari Malaysia. 

Saat penangkapan, Agus Yanto (36), Ketua PAC Partai Golkar Tanjungbalai Selatan, sedang bersama Brigadir Dicky Purwanto dan seorang warga Malaysia ketika mengawal 15 kilogram sabu-sabu dari Kota Tanjungbalai menuju Medan.

Penangkapan Agus ini pun menjadi heboh, karena  membuat salah seorang Caleg di kota berjuluk ‘Kota Kerang’ itu merasa resah. 

Pasalnya, Agus disebut-sebut sebagai tim sukses ring satu sang Caleg, dan sebelum ditangkap, mantan honorer Sat Reskrim Polres Tanjungbalai itu bertemu dengan Brigadir Dicky di kediaman sang Caleg di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Tanjungbalai Selatan.

 Seorang warga yang bermukim di dekat kediaman Agus Yanto ketika dihubungi metro24jam.com mengatakan, bahwa Agus memang pernah bertugas di Mapolres Tanjungbalai sebagai honorer administrasi Satuan Reskrim.

 “Dulu, sekitar tahun 2009-2010, si Agus ini memang pernah jadi honorer di Sat Reskrim di Polres Tanjungbalai. Makanya banyak kawannya polisi. Agak terkejut juga aku tiba-tiba saja udah jadi Ketua PAC Partai Golkar dia,” sebut pria yang tinggal bersebelahan gang dengan Agus. 

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Agus saat ini menjadi tim sukses dari salah satu Caleg Partai Golkar di Kota Tanjungbalai. 

“Si Agus ini tim sukses ring satulah dari Caleg itu. Paling baru setahun atau 2 tahun ini dia jadi Ketua Golkar Tanjungbalai Selatan ini,” bebernya. 

Sebelumnya, Agus juga dikatakan pernah menjadi tim sukses Walikota Tanjungbalai saat ini, untuk daerah pemilihan Tanjungbalai Selatan. Namun, ketika itu dia belum menjabat Ketua PAC Partai Golkar. Pria berusia 52 tahun itu mengatakan bahwa Agus sebenarnya bukan pemain narkoba. 

“Baik orangnya, sopan lagi. Sepengetahuan ku, gak pernah dia itu jual sabu, memakai pun tidak. Mungkin tergiur aja dia sekali ini,” katanya. 

“Jadi semalam itu, kabarnya dia jumpa dengan oknum polisi itu di rumah Caleg itu di Jalan Teuku Umar. Dari sanalah orang itu berangkat. Makanya, ku dengar-dengar Caleg itu pun sudah gelisah ini,” imbuhnya. 

Seorang warga Kecamatan Tanjungbalai Selatan lainnya mengaku bahkan tidak mengetahui bahwa Agus adalah ketua Partai Golkar di wilayahnya. 

“Aku pun baru tau kalau dia itu Ketua Golkar di Tanjungbalai Selatan ini. Kami pikirnya dia itu polisi. Soalnya sering duduk di warung Mie Aceh dekat [sekolah] Budi Murni itu dia sama polisi,” katanya. 

Menurut dia, Agus lebih sering terlihat mondar-mandir di kantor polisi atau Samsat Tanjungbalai. 
“Setau ku dia itu biro-biro jasa gitulah bang. Karena pernah aku nguruskan perpanjangan pajak STNK sama dia. Ngurus-ngurus SIM pun bisa juga dia itu. Kalau pun memang dia Ketua Golkar, mungkin baru-baru ini ajanya itu,” imbuh pria tersebut. 

Dua Orang Buron Polres Tanjungbalai menggelar konferensi pers terkait penangkapan Brigadir Dicky Purwanto, Agus Yanto dan seorang warga negara Malaysia bernama Nur Famizal bin Ramdan. 

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Irfan Rifai SH SIK menjelaskan, ketiganya ditangkap di Jalan HOS Cokroaminoto, Selasa (18/12/2018) sekira pukul 20.30 Wib. “Penangkapan ketiga tersangka ini dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat. 

Info awalnya ada dua unit mobil bergerak dari Tanjungbalai ini menuju Medan membawa narkotika jenis sabu,” jelas AKBP Irfan Rifai dalam konferensi pers di halaman Mapolres Tanjungbalai, Kamis (20/12/2018). 

Ketiganya, menurut AKBP Irfan Rifai diduga merupakan anggota sindikat narkotika internasional. 

“Dari situ, setelah melakukan kordinasi dengan Satreskrim Polres Asahan, Tim Opsnal Satnarkoba Tanjungbalai yang dipimpin oleh AKP Adi Haryono langsung melakukan pengejaran,” jelasnya. 

Dalam pengejaran tersebut, Tim Opsnal Sat Narkoba Polres Tanjungbalai akhirnya berhasil menghentikan laju kendaraan mobil yang ditumpangi Agus Yanto dan Nur Famizal yang dikemudikan Brigadir Dicky saat melintas di Jalan HOS Cokroninto, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. 

“Dari ketiga tersangka ini tidak ditemukan barangbukti. Namun dari hasil pemeriksaan, ketiga tersangka ini mengaku bahwa barang
bukti sabu tersebut dibawa oleh dua rekannya yang berhasil melarikan diri,” jelasnya. 

Dalam pengembangannya, polisi kemudian menemukan mobil Toyota Innova Inova BK 1565 TW, yang sebelumnya dikendarai Rio dan AL di Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Simpang Pasar 1, Desa Perkebunan Suka Raja, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan. 

Dari dalam mobil, polisi menemukan dua tas ransel yang berisi 15 bungkus teh Cina Guanyinwang dengan berat masing-masing 1 kg. 

“Saat ini Rio dan AL masuk dalam Daftar Pencarian Orang,” imbuh Kapolres. 

Untuk ketiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, polisi menjerat mereka dengan pasal 114 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2) subsider pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun, paling lama 20 tahun, maksimal seumur hidup atau pidana mati. 

Sementara itu tersangka Nur Fazmi ketika diwawancarai metro24jam.com mengaku bahwa dia datang ke Tanjungbalai lewat jalur laut dengan menumpang kapal feri. 

“Saya datang dari Malaysia ke Tanjungbalai ini untuk menemui  Agus Yanto,” jawabnya singkat. 

 

Partai Golkar Pecat Agus Yanto 

Ketua DPD Golkar yang juga Walikota Tanjungbalai, M Syahrial membenarkan anggotanya ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba. 

“Ya benar, saya sudah langsung perintahkan sekretaris untuk mengambil tindakan. Kita akan langsung plt kan dulu,” kata Syahrial. 

Syahrial menjelaskan bahwa Partai Golkar selalu tegas dan tidak akan mentolerir bagi seluruh kader mereka yang terlibat pelanggaran hukum dan juga narkoba. 

Walikota Tanjungbalai itu mengatakan, bahwa Partai Golkar tidak main-main dan menindak tegas kepada kader yang terlibat dalam penyelanggunaan narkoba. “Itu sudah menjadi komitmen partai,” tegas Syahrial. (/R05tim)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index