Kunjungi Penampungan Gepeng di Surabaya

Dinsos Ingin Pekanbaru Bebas Gepeng

Dinsos Ingin Pekanbaru Bebas Gepeng
Anak-anak usia dini sudah dididik menjadi pengemis yang umumnya dilakukan oleh orang tuanya.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)-  Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di kota Pe kanbaru saat ini semakin banyak dan sulit diatur. Mereka banyak ditemui di berbagai pertigaan, perempatan, lampu merah dan tempat umum lainnya. Bahkan di beberapa kawasan pemukiman, mereka menjadikan mengemis sebagai profesi dan melibatkan banyak anak-anak usia dini.

"Hal ini tentu sangat mengganggu pemandangan dan meresahkan masyarakat," ujar Wakil Wali Kota, Ayat Cahyadi.

Wawako menjelaskan penyebab dari semua itu antara lain adalah jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang memadai dan kesempatan kerja yang tidak selalu sama. Disamping itu menyempitnya lahan pertanian di desa karena banyak digunakan untuk pembangunan pemukiman dan perusahaan atau pabrik.

"Untuk mengatasi masalah gelandangan dan pengemis (gepeng) tersebut, kita sudah mengutus Satpol PP bersama instansi terkait lainnya untuk merazia semua gelandangan dan pengemis (gepeng) yang ada diseluruh sudut kota Pekanbaru," tegas Wawako.

Tetapi usaha yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru masih belum dapat menghilangkan gepeng di Kota Pekanbaru. Untuk itu Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru melakukan kunjungan kerja ke Dinas Sosial dan Permakanan Provinsi Jawa Timur. Hal ini bertujuan ingin melihat penanganan gepeng disana.

Kepala Dinsos Kota Pekanbaru Chairani mengatakan kunjungan kerja yang dilakukan yakni mengunjungi tempat penampungan gepeng di Liponsos keputih kota Surabaya, balai pelayanan sosial PMKS ( Penyandang Masalah Mensejahteraan Sosial ) Jalanan kabupaten Sidoarjo untuk tingkat provinsi Jawa Timur dan dilanjutkan ke perkampungan gepeng di Desaku Menanti di Kabupaten Pasuruan yang merupakan program dari kementerian Sosial RI.

"Permasalahan ini dilihat bahwa pemerintah kota pekanbaru masih belum memiliki tempat penampungan gepeng dan kerjasama antar SKPD yang terkait," ujar Chairani.

Kunjungan ini diharapkan semoga pemerintah kota pekanbaru mampu mengatasi permasalahan gelandangan, pengemis, gelandangan psikotik (orang gila), WTS (Wanita Tuna Susila) atau PSK ( Pekerja Seks Komersial ) dan anak jalanan yang ada di kota Pekanbaru.(R01/hms)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index