Innalillahi! Jakarta Rusuh, Laskar FPI Abdul Aziz Tewas Diduga Tertembak, Polisi Bilang Begini

Innalillahi! Jakarta Rusuh, Laskar FPI Abdul Aziz Tewas Diduga Tertembak, Polisi Bilang Begini
Laska FPI tewas tertembak di Petamburan

RIAUSKY.COM - Jakarta rusuh. Seorang laskar Front Pembela Islam (FPI) yang turut serta dalam aksi penolakan hasil pemilu curang dilaporkan tewas di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5) dini hari tadi.

Korban diketahui bernama Abdul Aziz, seorang Laskar FPI dari Pandeglang, Banten.

Abdul Aziz kabarnya tertembak saat terjadi bentrok antara massa aksi dengan pihak kepolisian di daerah Petamburan, Jakarta Barat.

“Innalillahi wainnailaihi rajiun, telah syahid Laskar FPI Pandeglang Abdul Aziz,” tulis laman Twitter FPI, @Ormas_FPI, Rabu (22/5) seperti dikutip dari Pojoksatu.id.

Selain Abdul Aziz, laman tersebut juga menginformasikan korban jiwa lain bernama Farhan Syafero. Ia disebut tewas akibat tertembus peluru.

Sebelumnya, informasi tentang adanya korban jiwa dalam kerusuhan itu juga sempat tersebar di media sosial. Korban adalah anggota Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) DIY bernama Eri asal Bantul.

Namun begitu, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait korban jiwa dalam kerusuhan itu.

Sebelumnya, pembubaran aksi di depan Bawaslu berakhir ricuh setelah massa menolak untuk membubarkan diri. Alhasil, aparat keamanan memukul mundur mereka ke arah Petamburan, Jakarta Barat.

Bukannya bubar, massa justru melakukan perlawanan. Mereka melempari polisi dengan batu dan benda lainnya. Bahkan mereka juga membakar sejumlah mobil yang terparkir di Asrama Brimob Petamburan. (R04)

Sementara itu Polda Metro Jaya belum bisa memberikan keterangan lengkap soal korban luka atau pun yan meninggal bentrokan antara massa aksi dan aparat kepolisian, Rabu (22/5) dini hari tadi.

Termasuk soal beredarnya kabar seorang anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam aksi tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengaku belum mendapat informasi terkait korban jiwa itu. “Kita belum mendapat informasi. Nanti saja dulu ya,” ujarnya kepada awak media.

Selain itu, pihaknya juga belum mendapatkan detail informasi terkait adanya korban luka. Sebelumnya, tersiar kabar di media sosial tentang adanya korban tewas dalam bentrokan antara massa dan pihak kepolisian.

Untuk itu, Argo mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan validasi atas semuan infomasi yang didapatkan dari media sosial.

Argo juga mengaku belum mendapat informasi massa yang melakukan tindakan anarkis berasal dari Jakarta atau luar Jakarta.

Ia menyebutkan, sebelumnya massa yang menggelar aksi di depan Gedung Bawaslu meminta izin kepada pihak kepolisian untuk menggelar buka bersama dan salat tarawih di titik aksi.

Argo menambahkan, pihaknya mengabulkan permintaan tersebut dengan ketentuan massa bubar pada pukul 21.00 WIB.

“Pukul 23.00 tiba-tiba ada sekelompok massa yang datang ke Bawaslu, memaksa masuk ke Bawaslu. Kita tidak memperbolehkan, terjadi dorong-mendorong,” imbuhnya kepada awak media, Rabu (22/5/2019).

Tak hanya itu, massa kemudian melakukan pelemparan ke petugas. Sehingga aparat keamanan pun memukul mundur massa hingga ke Tanah Abang. “Kita bubarkan jam 3 pagi,” jelasnya.

Namun, Argo menyebut pihaknya belum mengetahui massa yang mana yang melakukan aksi anarkis tersebut.

“Sedang kita dalami. Penyidik masih melakukan penyelidikan massa yang rusuh dari dalam atau luar Jakarta, atau yang melakukan aksi di Bawaslu tadi,” pungkasnya. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index