Tragis! Dikunci di Kamar Saat Ayah Kebaktian ke Gereja, 2 Bocah Tewas Terpanggang

Tragis! Dikunci di Kamar Saat Ayah Kebaktian ke Gereja, 2 Bocah Tewas Terpanggang
Jenazah kedua bocah korban kebakaran di RS Imelda Medan. (ist/metro24jam.com)

RIAUSKY.COM - Dua bocah yang ditinggal orangtuanya pergi kebaktian ke gereja tewas terpanggang ketika kediaman mereka terbakar, Minggu (2/5/2019) sekira pukul 11.40 Wib. Kedua korban adalah Steven (6) dan Yosafat Silaban (5). 

Peristiwa itu terjadi ketika Josua Silaban (32)–ayah kedua bocah tersebut, pergi ke gereja. Sang ayah tidak membawa kedua putranya itu ke gereja, karena mereka dalam kondisi sakit. 

Api diduga berawal dari hubungan singkat arus listrik atau korsleting pada meteran rumah Silaban yang berada di Jalan Suryadi, Pasar 4, Desa Sampali itu. 

Dikutip dari metro24jam.com, api baru diketahui warga setelah terlihat membesar di bangunan ruko milik pendeta GPDI Rudol Manullang (55), yang ditempati Josua Silaban dan kedua putranya. 

“Waktu pergi [ke gereja], orangtuanya mengunci pintu kamar, anaknya beristirahat karena sedang sakit,” kata Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Subroto. 

Melihat api membesar, warga setempat mencoba menyelamatkan kedua bocah tersebut dengan memecah dinding samping kios, sembari menghubungi pemadam kebakaran. Namun sayang, api lebih dahulu membara ke dalam kamar. 

Meski warga akhirnya bisa masuk ke kamar itu, namun kedua bocah laki-laki itu ditemukan sudah tergeletak dengan kondisi tubuh penuh luka bakar. Oleh warga, keduanya sempat dibawa ke RS Imelda Medan. Namun, pihak rumah sakit memastikan kalau Steven dan Yosafat sudah tak bernyawa. 

“Korban tidak bisa diselamatkan oleh warga yang berusaha masuk dengan memecahkan kaca jendela,” jelasnya. 

Sementara itu, 1 unit pemadam kebakaran milik Pemkab Deliserdang, melakukan pemadaman api yang masih membara guna mengantisipasi rembetan ke rumah warga lainnya. Tak berselang lama, api pun bisa dijinakkan. 

Menurut Subroto, korsleting di rumah itu mengakibatkan meteran listrik terbakar dan merembet ke bagian depan rumah. 

“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban dan bersedia menandatangani surat pernyataan tidak keberatan. Kerugian materil ditaksir mencapai Rp.40.000.000,” pungkasnya. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index