Pedas! Prabowo Sindir Sri Mulyani Lagi, 'Kapan Utang Indonesia Dibayar?

Pedas! Prabowo Sindir Sri Mulyani Lagi, 'Kapan Utang Indonesia Dibayar?
Prabowo dan Sri Mulyani/net

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengkritik kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Kritik yang dilontarkan Prabowo kali ini terkait dengan jumlah utang Indonesia.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat bicara dalam simposium 'Strategi Dorongan Besar Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi Dalam Rangka Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit' di kediamannya, Hambalang, Desa Bojong Koneng, Bogor, Kamis (26/9/2019) kemarin.

Dia menyinggung Sri Mulyani agar tidak memakai rumus yang salah dalam melaksanakan tugasnya mengatur keuangan negara. Dia lantas mempertanyakan kapan Indonesia membayar utang.

"Menkeu agak pintar, jangan terlalu pintar, kalau pintar jelimet (rumit/bahasa Jawa) ya kayak Einstein tadi, rumus salah dipakai terus, kurang uang utang, kurang uang utang. Kapan dibayar utang itu?" Kata Prabowo.

Yang dimaksud Prabowo dengan Einstein adalah petikan kalimat ilmuwan Albert Einstein yang sebelumnya dikutip Prabowo. Kalimat yang dikutipnya itu menggambarkan tentang seseorang yang melakukan sesuatu yang sama dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil berbeda.

"Einstein pernah katakan bahwa insanity itu orang gila. Kegilaan itu adalah 'insanity is doing the something over, and over again and expecting different results'. Ini gila, jadi Indonesia ya boleh jangan gilalah. Ini Einstein loh (yang katakan), bukan Prabowo yang bilang, aku hanya kutip," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, maksud dari kutipan Einstein itu adalah, jika suatu rumus atau sistem di suatu negara tidak berhasil, tidak perlu dipakai lagi. "Einstein katakan 'sudah kalau nggak berhasil, cari yang lain'," jelasnya.

Dia kembali menyindir pejabat negara dan menteri-menteri Jokowi. Dia mengimbau para pejabat negara harus sering-sering membaca buku agar berwawasan luas terkait sistem neoliberalisme ini.

"Mohonlah menteri-menteri dan pejabat negara dan siapa tahu yang akan jadi menteri 20 hari lagi, mbok ya menteri-menteri tuh buka buku, baca. Sistem neolib tidak berhasil untuk negara seperti kita. Di Barat, di Amerika, di mana-mana juga ujungnya sebetulnya sudah ninggalkan neolib," katanya.

"Jadi kalau mbahnya nelolib aja sudah ninggalin neolib, mbok ya, 'Oh, jadi kita muridnya-muridnya yaa....'," imbuhnya. (R03)

Sumber: Detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index